Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Terancam Terisolasi karena Jalan Putus akibat Tanah Bergerak di Sukabumi

Kompas.com - 17/11/2020, 00:05 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mengkaji bencana tanah bergerak di Kampung Sindangsari, Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar.

Bencana yang terjadi pada Minggu (15/11/2020), pukul 16.30 WIB ini bisa membuat 300 kepala keluarga terisolasi.

''Tim Satuan Tugas (Satgas) BPBD masih assessment di lokasi, baru berangkat tadi pagi,'' kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman kepada Kompas.com di kantornya di Kecamatan Cikembar, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Tanah Bergerak di Sukabumi, 1 Rumah Ambruk dan Lahan Sawah Rusak

Dia menuturkan, informasi sementara yang diterima BPBD dari Pemerintah Desa Cimenteng, bencana terjadi setelah hujan mengguyur dengan intesitas tinggi selama beberapa jam. 

Bencana meliputi tanah longsor, meluapnya aliran sungai hingga tanah bergerak.

Untuk tanah bergerak, dilaporkan sementara ada 10 unit rumah rusak dan 300 kepala keluarga terancam terisolasi akibat jalan yang terputus.

''Bencana tanah bergerak ini juga mengakibatkan ada beberapa titik jalan desa yang ambles, sehingga mengakibatkan warga terancam terisolir,'' tutur Maman.

Baca juga: Latar Belakang di Balik Kasus Penganiayaan di Sebuah Kafe di Bandung

Menurut Maman, untuk penanganan bencana dan evakuasi warga masih menunggu hasil kajian lapangan. 

Apabila diperlukan, akan dilakukan penanganan darurat.

''Penanganan darurat ini khususnya perbaikan jalan akses desa, sehingga warga tidak terisolir,'' ujar dia.

Baca juga: Ini Satu-satunya Wilayah Zona Merah Covid-19 di Banten

Berharap jalan segera diperbaiki

Sementara itu, Kepala Desa Cimenteng Herry Sobar Winara mengatakan, saat ini 300 warga yang terancam terisolasi belum ditangani secara optimal.

Saat ini, tim yang ada masih memprioritaskan warga yang terdampak langsung oleh bencana.

''Belum ada penanganan. Harapan kami, jalan yang ambles dan terputus ini segera diperbaiki,'' kata Herry saat dikonfirmasi, Senin malam.

Menurut Herry, jalan yang terputus juga digunakan oleh warga dari desa lainnya.

''Jalan desa yang putus ini juga bukan hanya warga kami saja, tapi masyarakat Desa Nagrakjaya juga menggunakan jalan tersebut,'' kata dia.

Menurut Herry, ada satu rumah yang rusak yang perlu relokasi.

''Saat ini satu keluarga yang rumahnya rusak sudah mengungsi di rumah kerabatnya,'' ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com