Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Bantah Ada Perpecahan Menjelang Pilkada

Kompas.com - 16/11/2020, 19:08 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zukifli Hasan membantah adanya perpecahan di tubuh partainya jelang pencoblosan pilkada.

Ia memastikan partainya solid dalam upaya pemenangan calon-calon yang diusung.

“PAN tidak ada yang membelot. Tidak ada,” kata Zulkifli usai mengisi acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta Senin (16/11/2020).

Zulkifli mengatakan, selama beberapa hari di DIY, ia bertemu dengan seluruh fraksi dan eksekutif dari PAN.

Baca juga: Zulkifli Hasan: Tak Cukup Hanya Mengkritik, PAN Perlu Bantu Masyarakat dan Pemerintah

 

Sementara untuk kunjungan ke Gunungkidul, membicarakan tentang persatuan, bangsa yang beragam harus saling menyayangi.

"Kita harus saling menyayangi karena kita sudah bersepakat kita bersaudara dalam keragaman, dalam kebhinekaan, apapun modelnya saudara itu kita harus saling menyayangi menghormati dan kita akhiri cebong dan kampret," ucap dia.

Sebelumnya,DPD PAN Gunungkidul sejak awal  memberikan dukungan kepada calon nomor urut satu, Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto.

Namun, dikomandoi oleh mantan Wakil Ketua Bidang HAM dan Advokasi DPD PAN Gunungkidul Bardan Budi Santoso, kader PAN memilih mendukung calon kepala daerah nomor urut dua, Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi.

Bardan menyebut, setelah beberapa bulan terjun ke bawah ternyata masyarakat justru banyak yang menginginkan Immawan masih tetap memimpin Gunungkidul agar lebih maju kembali, dengan beberapa alasan.

Hal ini diperkuat prestasi dari Immawan Wahyudi selama menjabat sebagai wakil bupati memberikan peran signifkan terhadap perkembangan di Gunungkidul.

"Arus bawahlah yang menginginkan Immawan masih memimpin Gunungkidul. Untuk itu kami mendeklarasikan diri. Ini ada kumpulan dari beberapa kapanewon. Mulai dari Girisubo, Patuk, Semin, Tepus, Panggang dan lainnya," kata Bardan dalam keterangan tertulisnya Minggu (15/11/2020).

Baca juga: Zulkifli Hasan: Pak Amien Rais ibarat Pesawat Maju Terus, Tak Ada Remnya

Bardan menyebut, Immawan merupakan kader PAN sejak lama, dan sempat ikut mendirikan DPD PAN DIY.

Bardan mengaku sejak awal sebenarnya mantap untuk mengikuti apapun perintah partai kepadanya. Namun kemudian situasi berubah pasca Immawan Wahyudi mendapatkan kendaraan dari Partai NasDem. Ia kemudian memutuskan untuk mendukung Immawan, dan mundur dari PAN.

“Yang tak kalah penting, Pak Immawan juga merupakan kader PAN tulen. Sebab, ia juga sebagai tokoh yang mendirikan PAN DIY dan juga sempat menjadi wakil rakyat,” kata Bardan,

Dihubungi terpisah, Ketua DPD PAN Gunungkidul, Arif Setiyadi mengatakan, pihaknya sudah mendengar adanya kader yang memilih mendukung calon lain.

Meski demikian, mereka bukanlah pengurus partai dan sudah mengundurkan diri. Dukungan partainya tetap solid kepada pasangan Sutrisna-Ardi. 

“Bagi yang membelot pasti akan ada sanksi dari DPP. Tapi, biasanya mereka juga keluar sendiri dari partai,” kata Arif.

Pihaknya tidak akan terpancing dengan masalah ini. Arif menduga manuver itu dilakukan karena benar-benar urusan pilkada atau dikarenakan sikap yang tidak lagi sejalan dengan partai.

“Saya tidak tahu mana yang benar, tapi yang jelas dalam pilkada tetap fokus untuk pemenangan calon yang diusung,” ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com