Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/11/2020, 17:46 WIB

GARUT, KOMPAS.com – Dalam waktu 10 tahun ke depan, Pulau Jawa diprediksi akan mengalami krisis air.

Hal ini disampaikan oleh Ahmad Sarmidi selaku Ketua Konsorsium Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Halimun Salak yang juga tim ahli Satgas Citarum.

Sarmidi yang bergelar doktor itu menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD)  peralihan status Gunung Cikuray menjadi taman nasional yang digelar Konsorsium Penyelamatan Cikuray di Garut, Jawa Barat, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Fakta di Balik Pembunuhan Mahasiswi, Mayat Dibonceng Bertiga

“10 tahun ke depan, Pulau Jawa bisa mengalami krisis air,” kata Sarmidi.

Saat ditemui usai acara, Sarmidi mengungkapkan, krisis air di Pulau Jawa memang sudah sejak lama diprediksi banyak pihak.

Hal ini secara kasat mata bisa dilihat dari padatnya jumlah penduduk yang ada di Pulau Jawa.

“Tidak hanya untuk tempat tinggal, tapi juga industri mulai dari skala rumah tangga sampai industri besar, artinya secara fakultatif itu semua butuh air yang banyak,” kata dia.

Baca juga: Sabu Disembunyikan di Dubur, Dikendalikan Napi dari Dalam Lapas

Sarmidi mengatakan, berdasarkan standar kebutuhan air yang ditetapkan oleh WHO, setiap satu orang membutuhkan air sedikitnya 60 liter per hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari makan, minum, mencuci hingga mandi.

Jika variabel ini yang digunakan pemerintah, maka krisis air, menurut Sarmidi, memang sudah di depan mata.

Menurut Sarmidi, saat ini cadangan air yang ada jauh berkurang.

Baca juga: Latar Belakang di Balik Kasus Penganiayaan di Sebuah Kafe di Bandung

Sementara angka kebutuhan air terus meningkat, seiring pertambahan jumlah penduduk dan industri yang terus tumbuh di Pulau Jawa.

“Secara teoritis memang krisis air itu sudah mulai terjadi, di Jakarta kan sudah terjadi. Air sulit didapat, harus dibeli,” kata dia.

Sarmidi menjelaskan, krisis air terjadi jika ketersediaan air terbatas dibanding dengan kebutuhan yang ada.

Saat ini orang mencari solusi dengan memanfaatkan teknologi, hingga air menjadi komoditi pasar.

Niat Konsorsium Penyelamatan Cikuray untuk meningkatkan status Gunung Cikuray menjadi taman nasional, menurut Sarmidi, bisa menjadi salah satu solusi antisipasi krisis air di Pulau Jawa.

Sebab, Cikuray menjadi hulu dari beberapa sungai besar, tetapi terjadi kekeringan di kaki Gunung Cikuray yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

“Ada kekurangan air di Cikuray yang secara instingtif masyarakat membaca ini karena hutan gundul,” kata dia.

Dengan peningkatan status Gunung cikuray, menurut Sarmidi, pengelolaan hutan diharapkan bisa menjadi lebih baik dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Hal ini juga menjadi solusi dari penyelamatan keanekaragaman hayati yang jadi aset bangsa  yang sudah terdesak hingga berada di gunung-gunung.

“Taman nasional bisa membuat hutan alam yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat banyak atas masalah-masalah lingkungan yang terjadi saat ini,” kata Sarmidi.

Sementara itu, Usep Ebit Mulyana selaku Ketua Konsorsium Penyelamatan Cikuray  menyesalkan ketidakhadiran pemerintah daerah dalam FGD tersebut.

Padahal, FGD bisa menjadi ruang bagi pemerintah daerah mencari bentuk taman nasional yang ideal.

“Kita berharap ke depan pemerintah daerah bisa bersinergi, karena bupati sudah siap, tinggal secara teknis dinas menuangkan dalam konsep,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke