Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Pasangan Dadang - Sahrul Gunawan Berpeluang Menang Pilkada Kabupaten Bandung

Kompas.com - 16/11/2020, 14:17 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Faktor pendukung militan dan popularitas

Selain itu, kata dia, faktor lain yang bisa mengantar pasangan Dadang Supriatna - Sahrul Gunawan terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung ini karena secara personal, Dadang Supriatna sudah mengantongi pemilih yang berkategori strong supporter (pemilih militan yang tak akan berubah sampai hari H pemilihan), yaitu sekitar 24,5 persen Disusul Kurnia Agustina 18,0 persen dan Yena Iskandar Masoem 5,0 persen.

Tingkat keterkenalan (popularitas) Dadang Supriatna (Kang DS) di masyarakat berada pada angka 68,2 persen bersaing dengan Nia yang persentasenya 67,0 persen. Sementara, Sahrul mendominasi tingkat popularitas diantara wakil bupati lain, yaitu 91,6 persen.

"Untuk tingkat kesukaan, Dadang Supriatna masih yang tertinggi dengan 79,0 persen, disusul Nia dengan 75,6 persen. Sedangkan Sahrul memiliki tingkat kesukaan paling tinggi di angka 87,6 persen, disusul Atep (79,6 persen), dan Usman (78,7 persen)," ungkapnya.

Pemilih "swing voter" buka peluang Kurnia - Usman

Meski demikian, peluang menang Paslon lain, kata Toto, khususnya Kurnia-Usman, tetap terbuka mengingat masih ada pemilih soft supporter yang cukup besar, yaitu 52,2 persen.

Pemilih yang seperti itu menurut dia biasa disebut dengan lahan tak bertuan yaitu pemilih yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja.

"Tapi dari pengalaman LSI melakukan survei selama ini, tidak mudah buat setiap pasangan bisa memperoleh dukungan suara dalam waktu yang kurang dari satu bulan ini. Apalagi untuk bisa merebut separuh dari 52,2 persen itu. Hanya tsunami politik dan money politics yang bisa mengubah peta dukungan secara drastis. Bahkan, bisa membuat hasil survei meleset jauh," ungkapnya.

Menurutnya, jika setiap pasangan mau bekerja keras, sebenarnya masih ada peluang untuk merebut soft supporter atau pemilih mengambang (swing voter) yang masih tinggi itu, yakni dengan cara mendongkrak tingkat pengenalan masing-masing kandidat yang masih belum tembus 70 persen.

"Dari pengalaman selama ini, salah satu hukum besi untuk menang itu harus dikenal dengan minimal 70 persen. Idealnya, pada H-1 bulan itu, setiap kandidat harus mengantongi tingkat pengenalan di 80 persen ke atas," tandasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com