Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat yang Mengapung di Parit Pontianak Diduga Korban Penganiayaan

Kompas.com - 16/11/2020, 13:37 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Polisi masih menyelidiki identitas dan penyebab kematian mayat pria yang ditemukan mengapung di Parit Tokaya, Jalan Gajahmada Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (16/11/2020) 04.30 WIB.

Namun berdasarkan hasil visum luar sementara, terungkap ada memar di dahi kanan dan dahi kiri serta memar di dada bagian kanan.

“Memar paling parah di dada. Memang ada indikasi atau dugaan, bahwa korban ini dianiaya,” kata ahli forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak, dr Monang Siahaan kepada wartawan, Senin siang.

Baca juga: Mayat Pria Berambut Mohawk Ditemukan Mengapung di Parit Pontianak

Monang menegaskan, memar di kepala dan tubuh korban bukanlah dari benturan saat dia berada di dalam air.

“Memar di tubuhnya itu akibat benturan benda tumpul,” ucap Monang.

Selain memar, hasil visum juga menemukan salah satu jari korban patah akibat benturan benda tumpul.

“Tulang jari keempat tangan kanannya juga patah,” ungkap Monang.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Rully Robinson Polii menerangkan, saat ditemukan, mayat itu dalam kondisi membengkak dan mengenakan baju lengan pendek hitam, bercelana panjang jenis jin biru.

“Tingginya sekitar 165 sentimeter dan berambut mohawk,” ungkap Rully.

Baca juga: Mayat Bocah Laki-laki Tersangkut di Pintu Air Bekasi Timur

Rully menjelaskan, mayat tersebut ditemukan salah seorang warga usai melaksanakan shalat subuh.

Berdasarkan keterangannya, saat ditemukan, si mayat mengapung dalam kondisi telungkup.

“Kemudian saksi memberitahukan ke warga setempat, lalu warga setempat melaporkan hal tersebut ke anggota kepolisian,” ujar Rully.

Untuk mengungkap kasus tersebut, lanjut Rully, pihaknya telah mendatangi lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Mayat Wanita Dalam Karung, Berawal dari Bau Tak Sedap

 

Selain itu, penyidik juga masih menunggu hasil otopsi.

“Kepada seluruh masyarakat, yang merasa ada keluarga hilang dengan ciri-ciri yang sama, diharap segera mendatangi kantor kepolisian terdekat,” sebut Rully.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com