BANDUNG, KOMPAS.com - Jawa Barat (Jabar) masih menjadi primadona investasi di tanah air. Hingga November 2020, Jabar mencatat raupan investasi sebesar Rp 380 triliun.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP), jumlah tersebut datang dari realisasi investasi pada Semester I 2020 sebesar Rp 86,3 triliun.
Lalu tahapan persiapan investasi yang mencapai Rp 347 triliun berasal dari 11 perusahaan global dan nasional dimana dua di antaranya adalah Hyundai dan Amazon Web Service.
Sumbangan investasi lain hadir dari komitmen lima proyek garapan BUMD dengan sejumlah pihak dengan total Rp 4,01 triliun.
Baca juga: Ingin Bangun Pabrik Mobil di Jabar, Bos Hyundai Minta Insentif Pajak ke Jokowi
Juga, datang dari 16 proyek investasi yang ditawarkan di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2020 senilai Rp 40 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingginya investasi di Jabar menjadi wujud Jabar masih dilirik investor meski di tengah pandemi Covid-19.
“Selama Pandemi malah meningkat sampai Rp 380 triliun, komitmen realisasi investasi menunjukan Jawa Barat disukai dan dicintai investor,” kata Emil, sapaan akrabnya dalam acara West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Savoy Homann, Kota Bandung, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Jabar Diusulkan Diganti Jadi Provinsi Sunda, Ini Awal Mula Usulan dan Tanggapan Ridwan Kamil
Sementara itu, Kepala DMPTSP Jawa Barat Noneng Komara mengatakan, realisasi eksekusi investasi mangkrak, komitmen dan tawaran proyek investasi membuat nilai investasi ke Jawa Barat tinggi.
Adapun kategori tahapan investasi baru akan bergulir pada 3-5 tahun ke depan. Ia pun berupaya menjaga komitmen agar arus investasi ke Jabar tetap terawat.
Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada periode Januari hingga September 2020, total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di 27 kabupaten/kota se-Jabar mencapai Rp 86,3 triliun dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 86.627 orang serta 13.386 jumlah proyek.
Dari berbagai investasi yang ada, lima sektor yang paling diminati investor antara lain sektor konstruksi, transportasi, gudang dan komunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, listrik, gas dan air, serta industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain.
Noneng mengatakan, WJIS 2020 pun diharapkan bisa mendorong realisasi investasi Jabar di triwulan IV sebelum menutup 2020 dan memicu pertumbuhan ekonomi Jabar.
Berikut 16 proyek investasi yang ditawarkan dalam WJIS 2020:
1. Kawasan Terpadu Industri Subang/Subang Smart Eco Industrial City (Project Owner PT Rajawali Nusantara Indonesia)
2. Subang Smartpolitan (PT Suryacipta Swadaya)
3. Rebana Technopolis Industrial Estate
(PT Perkebunan Nusantara VIII)
4. Jatiluhur Industrial Smart City (PT Multi Optimal Sentosa)
5. Karawang New Industry City (PT China Fortune Land Development Indonesia)
6. SPAM Jatigede/Jatigede Water Treatment Plant (Jabar)
7. Cargo Village Kertajati Aerocity (PT Bandarudara Internasional Jawa Barat)
8. Artha Industrial Hill (PT Bumi Anugerah Makmur)
9. Integrated Building Kertajati Aerocity
(PT Bandarudara Internasional Jawa Barat)
10. Ciater Agrotourism (PT Perkebunan Nusantara VIII)
11. Kertajati Industrial Estate Majalengka (PT Dwipura Abadi)
12. Pusat Distribusi Provinsi/Provincial Distribution Center (PT Agro Jabar)
13. Taifa Industrial Park (PT Taifa Jaya Development)
14. Jababeka Industrial (PT Kawasan Industri Jababeka)
15. Capsule Hotel (PT Jaswita Jabar)
16. Hejo Forest (PT Jaswita Jabar). (K106-15)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.