Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19, Barak Pengungsian Merapi di Klaten Dipasangi Sekat

Kompas.com - 16/11/2020, 11:07 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten menerapkan sistem sekat pada ruang barak pengungsian warga kelompok rentan untuk antisipasi penularan Covid-19.

Ada tiga lokasi tempat evakuasi sementara yang disiapkan bagi warga kelompok rentan di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi.

Ketiga tempat itu antara lain, Tegalmulyo, Balerante dan Sidorejo.

Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Cahyono mengatakan, penerapan sistem sekat ruang tempat evakuasi sementara bagi pengungsi dilakukan di tiga lokasi untuk mencegah penularan Covid-19.

Dia menyebut tempat evakuasi sementara di Balerante ada 25 sekat, Sidorejo 48 sekat dan Tegalmulyo yakni di barak pengungsian depan Balai Desa Tegalmulyo ada 31 sekat.

"Satu sekat ukurannya sekitar 2,5 meter x 2,5 meter untuk satu kepala keluarga. Misalnya Sidorejo ada 48 sekat maka itu digunakan 48 KK. Satu sekat bervariasi jumlah jiwanya tergantung bagaimana penempatan oleh relawan setempat," terang Nur Cahyono di Klaten, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Update Terbaru, 273 Warga Lereng Gunung Merapi di Klaten Sudah Dievakuasi

Barak pengungsian sementara ini diutamakan bagi kelompok rentan selama masa Siaga Gunung Merapi. Mereka ada balita, ibu hamil, lansia, orang yang sakit, dan disabilitas.

"Sementara untuk penempatan di dalam tempat evakuasi sementara menjadi prioritas dari relawan desa setempat," kata dia.

Lebih lanjut, Nur Cahyono berharap dengan adanya penyekatan ruang tempat evakuasi tersebut tidak ada penyebaran Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Penambahan Pengungsi Merapi, Pemkab Sleman Siapkan Barak Gayam

Di sisi lain protokol kesehatan Covid-19 juga harus secara ketat dilaksanakan di tempat evakuasi sementara.

"Ada tempat cuci tangan, penggunaan masker sehingga ada phisical distancing (jaga jarak) di tempat pengungsian," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com