TEGAL, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal mencatat hingga saat ini tujuh dokter di Kota Tegal terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 1 di antaranya meninggal dunia.
"Sejak pandemi Covid-19 ada 7 dokter positif Covid-19. 1 di antaranya meninggal, 1 sembuh, dan 5 masih isolasi mandiri," kata Ketua IDI Kota Tegal dr. Said Baraba melalui sambungan telepon, Senin (16/11/2020).
Said mengatakan, meski sudah ada dokter yang terkonfirmasi positif, tak menyurutkan dokter lainnya untuk terus bekerja merawat pasien Covid-19.
"Jelas tak menyurutkan semangat teman-teman nakes, termasuk dokter yang lain untuk tetap mengabdi dan berjuang menangani Covid-19," kata Said.
Baca juga: Positif Covid-19 Capai 839 Kasus, Pemkot Tegal Diminta Terapkan PSBM
Sementara itu, terkait melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Tegal, membuat IDI tak henti-hentinya mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan.
"Sebenarnya kasus Covid-19 ini sudah sempat mengalami penurunan bermakna. Namun dalam minggu minggu ini kasusnya cukup mengalami peningkatan," kata Said.
Menurutnya, dengan adanya peningkatan kasus tentu akan membuat beban kerja tenaga kesehatan bertambah.
"Maka kita terus edukasi masyarakat agar tahu bagaimana cara mencegah jangan sampai terkena dan juga jangan sampai menyebarkan Covid-19," kata Said.
Baca juga: Dalam Dua Hari, Kota Tegal Temukan 64 Kasus Baru Positif Covid-19
Di sisi lain, ia juga terus mengimbau seluruh tenaga kesehatan termasuk dokter agar terus memberikan pelayanan prima.
Termasuk mendorong Pemerintah Kota Tegal untuk terus memberikan upaya pencegahan dan penanganan terbaik.
"Alhamdulillah Pemkot Tegal memberikan dukungan. Sebentar lagi akan dibuka tempat karantina di Rusunawa untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Sehingga rumah sakit bisa menampung lebih banyak pasien yang ada keluhan," imbuhnya.
Dalam pandangan IDI, kata Said, melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Tegal terjadi akibat banyak masyarakat yang salah mengartikan new normal atau adaptasi kebiasaan baru.
Salah satunya terlihat dari masih adanya kegiatan, pesta pernikahan, atau kerumunan yang mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
"Masyarakat kita mungkin salah mengartikan new normal. New normal dianggapnya sudah normal sehingga bebas. Karena mengabaikan maka muncul kasus baru lagi," pungkasnya.
Sementara itu, mengacu data corona.tegalkota.go.id, Senin (16/11/2020) pukul 08.37 WIB ada 830 warga Kota Tegal terkonfirmasi positif Covid-19.
Rinciannya, 34 orang dirawat, 321 isolasi mandiri, 437 sembuh, dan 38 lainnya meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.