Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Banyumas Diteror Semut, "Water Cannon" Diterjunkan Semprot Pestisida

Kompas.com - 16/11/2020, 09:31 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diresahkan dengan munculnya kawanan semut dengan jumlah yang sangat banyak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Titik Puji Astuti menjelaskan, keluhan kemunculan semut dengan jumlah banyak itu telah terjadi sejak tahun 2017 lalu.

"Ada semut yang masuk ke rumah warga, ada 42 KK, tapi belum mengganggu sekali. Tapi saat sekarang jumlahnya lebih banyak," kata Titik kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Kumpul Minum Miras di Jayapura Dibubarkan Pakai Water Cannon, 1 Tewas, Keluarganya Marah dan Blokade Jalan

Tidak hanya di permukiman warga, kata Titik, keberadaan semut tersebut meluas ke pepohonan.

Akibatnya sejumlah penderes nira tidak dapat bekerja, karena pohon kelapa dipenuhi semut.

"Karena semua pohon kepala ada semutnya mungkin sampai ribuan, kata mereka malah sampai miliaran, sehingga penderes tidak bisa mengambil nira," ujar Titik.

Untuk itu, BPBD bersama anggota Polres Banyumas, Minggu (15/11/2020) melakukan penyemprotan pestisida menggunakan kendaraan water cannon.

"Kemungkinan (sumbernya) dari bekas pabrik kayu, kayu-kayunya dari Lampung, sehingga penanganan kemarin membersihkan di lokasi itu. Semua sisa kayu kami bakar, kemudian kami semprot pestisida, polresta membantu dengan water cannon," jelas Titik.

Baca juga: Strategi Polda Yogyakarta Amankan Demo: Tak Tampilkan Brimob dan Water Cannon

Penyemprotan pestisida juga dilakukan di lingkungan permukiman.

Sedangkan untuk bagian dalam rumah dilakukan secara mandiri oleh warga dengan cairan sabun atau cuka.

"Tidak bisa diselesaikan satu, dua hari. Kami sudah komitmen dengan warga, BPBD menyemprot lingkungan, di dalam rumah oleh warga. Kami akan lakukan secara terus-menerus sampai habis," kata Titik.

Titik mengatakan, belum dapat memastikan jenis semut tersebut. Berdasarkan ciri-cirinya, semut tersebut berwarna hitam dan berukuran kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com