Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip 'Kebun Ceria', dari Lahan Angker hingga Penyelamat Dompet Warga di Mojokerto

Kompas.com - 16/11/2020, 07:15 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Hingga akhir 2019, sebuah lahan di kawasan permukiman penduduk di lingkungan RT 004, Kelurahan Miji, Kota Mojokerto, Jawa Timur, menjadi lahan tidur dan dikenal sebagai tempat 'angker'.

Saking angkernya, mayoritas warga di lingkungan itu maupun sekitarnya tidak berani mendekat, apalagi memasuki lahan.

Lahan tersebut berada di wilayah Dusun Sinoman, Kelurahan Miji. Lokasinya berada di sebelah timur permukiman penduduk lingkungan RT 004, berbatasan dengan lingkungan RT 003 Kelurahan Miji.

Selama bertahun-tahun, lahan kosong itu tidak terawat. Semak belukar tumbuh tak terkendali hingga ketinggiannya mencapai 2 meter lebih.

Di sebelah selatan lahan, terdapat sebuah jalan berukuran sekitar 1,5 meter yang menjadi pembatas lahan pekarangan dengan Sungai Sinoman.

Baca juga: Cerita Warga Mojokerto Sulap Sungai Kumuh Jadi Tempat 15.000 Ikan, Berawal dari Kebun Angker

Jalan untuk pejalan kaki dan sepeda motor itu sebenarnya digunakan sebagai penghubung antara permukiman di barat lahan dengan permukiman di sebelah timur.

Namun, menurut warga lingkungan RT 004 Akhmad Hambali, mayoritas warga memilih lewat jalan lain agar tidak melintas di kebun 'angker' tersebut, meski jaraknya lebih jauh.

"Dulu banyak yang enggak berani kalau lewat sini. Kalau terpaksa lewat sini, mesti lari-lari karena takut," tutur Hambali, kepada Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

'Keangkeran' lahan kosong itu berbanding lurus dengan kondisi Sungai Sinoman di selatan lahan yang dipenuhi sampah, kumuh dan mengeluarkan aroma tidak sedap.

Mertin, warga setempat mengungkapkan, jika bukan karena terpaksa, anak-anak hingga orang dewasa tidak akan melewati jalan yang melintasi lahan tersebut.

"Dulu sih begitu, takut kalau lewat jalan itu. Di sini semak belukarnya tinggi sekali," tutur Mertin, saat berbincang dengan Kompas.com, di bekas lahan kosong yang kini berubah menjadi kebun sayur organik.

Menjadi kebun sayur organik

Suasana 'angker' lahan tidur di sisi timur permukiman penduduk warga lingkungan RT 004 tersebut, mulai hilang pada awal 2020.

Perubahan itu terjadi setelah Ketua RT 004 Setyo Wahyudi, menyampaikan gagasan agar lahan kosong itu dihidupkan sebagai lahan produktif dan dikelola masyarakat.

Gagasan Ketua RT yang juga sebagai pemilik lahan dengan luas 2.717 meter persegi tersebut, mendapat respons positif dari masyarakat lingkungan RT 004.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com