Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Turun dari Kapal, Terduga Pembunuh Perempuan di Semarang Ditangkap | Wakil Wali Kota Bima Jadi Tersangka

Kompas.com - 16/11/2020, 06:48 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polisi berhasil menangkap AS (36), warga Kelurahan Kalongan, Kecamatan Urangan Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terduga pelaku pembunuh perempuan di Semarang.

AS ditangkap Tim Puma Satuan Reskrim Polres Lombok Barat saat akan turun dari Kapal Oasis dari Surabaya bersandar di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Minggu (15/11/2020) sekitar pukul 03.00 Wita.

Usai ditangkap, AS langsung dibawa ke Mako Polsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dan selanjutnya akan diserahkan ke Polrestabes Semarang.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bima, FS ditetapkan polisi sebagai tersangka atas kasus pembangunan dermaga milik pribadi di kawasan laut.

Dermaga tersebut dibangun di sekitar vila miliknya di pinggir pantai di wilayah Bonto, Kelurahan Kolo, Kota Bima.

Namun, belakangan diketahui pembangunan itu disinyalir belum mengantongi izin resmi dari pemerintah terkait hingga akhirnya ia dilaporkan oleh salah satu LSM ke polisi dan ditetapkan tersangka.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Pembunuh perempuan di Semarang ditangkap saat turun dari Kapal Oasis

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

AS, terduga pelaku pembunuh EL (36), warga Gunungpati, Kota Semarang, Jateng, ditangkap polisi saat akan turun dari Kapal Oasis dari Surabaya bersandar di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Minggu.

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat AKP Dhafid Siddiq mengatakan, AS merupakan buronan Polrestabes Semarang karena terlibat dalam kasus pembunuhan seorang wanita yang terjadi di Jalan Pramuka, Semarang.

Kata Dhafid, pelaku ditangkap setelah pihak Polrestabes Semarang memberi infomasi jika terduga pelaku sedang berada di atas Kapal Penumpang Oasis tujuan Surabaya-Lembar.

“Sehingga langsung kami tindak lanjuti, dengan mengerahkan Tim Puma Polres Lombok Barat, " tegasnya.

Usai ditangka, AS kemudian dibawa ke Mako Polsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dan selanjutnya akan diserahkan ke Polrestabes Semarang.

Baca juga: Terduga Pembunuh Perempuan di Semarang Diciduk Saat Turun dari Kapal Oasis

 

2. Wakil Wali Kota Bima jadi tersangka

Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Hilmi PrayugoKOMPAS.COM/SYARIFUDIN Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Hilmi Prayugo

Kasat Reskrim Polres Bima Kota Iptu Hilmi Prayugo mengatakan, Wakil Wali Kota Bima, FS ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan membangun dermaga dikawasan laut tanpa mengantongi izin resmi.

Penetapan tersangka itu, sambungnya, setelah dilakukan penyelidikan.

"SF kita tetapkan sebagai tersangka karena membangun jetty atau dermaga secara ilegal disekitar vila pribadinya," kata Iptu Hilmi saat ditemui di Mapolres Bima Kota, Sabtu (14/11/2020).

Menurut polisi, dermaga yang dibangun wakil wali kota murni milik pribadi dan tak terkait dengan pemerintah setempat.

"Lokasi dermaga tersebut berada dikawasan laut yang merupakan bagian dari reklamasi tanpa izin. Ini merupakan Jetty pribadi, tidak ada hubungan dengan pemerintahan," ujarnya.

FS disangkakan Pasal 109 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tetang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Baca juga: Gara-gara Bangun Dermaga di Vila Pribadi, Wakil Wali Kota Bima Jadi Tersangka, Ini Ceritanya

 

3. Dokter Samsul Arifin Meninggal karena Covid-19

Ilustrasi virus corona penyebab Covid-19SHUTTERSTOCK/creativeneko Ilustrasi virus corona penyebab Covid-19

Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Ahmad Yani, dokter Samsul Arifin meninggal setelah terjangkit Covid-19, Sabtu (15/11/2020).

Sebelum meninggal, dokter Samsul sempat menjalani perawatan selama 20 hari di ruang isolasi RSUD dr Soetomo Surabaya akibat Covid-19 yang dideritanya.

"Sempat membaik tiga hari lalu, akhirnya beliau menyerah," kata Marketing dan Humas RSI A Yani, M Budhi saat dikonfirmasi di Surabaya, dikutip dari Antara, Sabtu (14/11/2020).

Dokter Samsul terjangkit Covid-19 sejak 25 Oktober setelah hasil swab-nya keluar.

Awalnya, ia merasakan gelaja batuk terus menerus. Saat menderita batuk, Samsul sudah diminta ntuk menjalani swab tes.

"Batuk tidak dirasa, selalu ingin kerja dan kerja. Sudah dipaksa istirahat tidak didengarkan, bahkan disuruh tes usap juga susah. Sampai akhirnya kami jemput untuk tes swab," ujarnya.

Baca juga: Dokter Samsul Arifin Meninggal karena Covid-19, Sempat Berjuang 20 Hari di Ruang Isolasi

 

4. Viral foto mobil dinas parkir dengan kanopi menutup setengah badan jalan

Ilustrasi mobil dinas. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Ilustrasi mobil dinas.

Sebuah foto yang memperlihatkan sebuah mobil hitam dngan pelat merah DR 191 terparkir di bahu jalan dengan bangunan kanopi di salah satu perumahan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, viral di media sosial.

Dalam foto yang beredar di Instagram, mobil dinas itu terparkir di badan jalan di bawah kanopi yang hampir menutup setengah jalan. Kanopi itu terbuat dari spandek.

Diketahui, lokasi kendaraan itu berada di Perumahan Sweta, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.

Terkait denga itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram M Saleh menyayangkan adanya kejadian itu.

"Karena ada kanopi itu, jadi kesannya dia bergarasi di sana. Pemasangan kanopi itu juga kan mengurangi fungsi jalan, kanopinya hampir mau setengah jalan. Nah itu tidak boleh seperti itu," kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu (14/11/2020).

Kata Saleh, dirinya akan melakukan koordinasi dengan camat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Selain itu, pihak juga akan memberikan teguran secara lisan maupun tertulis kepada pemilik kendaraan, agar membongkar bangunan kanopi tersebut.

Baca juga: Viral, Mobil Dinas Parkir dengan Kanopi Menutup Setengah Badan Jalan

 

5. Setelah 2 hari dirawat di Jakarta, Bupati Nduga meninggal dunia

Bupati Nduga, Yarius GwijanggeIstimewa Bupati Nduga, Yarius Gwijangge

Setelah sempat dua hari dirawat di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, Bupati Nduga Yairus Gwijangge (52) meninggal dunia karena sakit, Minggu (15/11/2020) dini hari.

"Beliau meninggal tepat pukul 02.30 WIB," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nduga Ikabus Gwijangge yang juga adik kandung Yairus, saat dihubungi, Minggu.

Namun, Ikabus tidak menyebut penyakit yang diderita Yairus. Yairus meninggal dunia dalam usai 52 tahun.

Kata Ikabus, keluarga telah menerima kepergian Yairus dan meminta semua pihak untuk ikut mendoakan.

"Istri dan kerabat menemani bupati hingga meninggal dunia di rumah sakit. Seluruh masyarakat Nduga sangat terpukul dengan kepergian beliau. Namun, semua ini adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Tuhan," ujarnya.

Baca juga: Bupati Nduga Meninggal Dunia Setelah 2 Hari Dirawat di Jakarta

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati, Idham Khalid, Dhias Suwandi | Editor : Abba Gabrlillin, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Phytag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com