Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kedatangan Majelis Rakyat Papua, Sejumlah Orang Kepung Bandara Wamena

Kompas.com - 15/11/2020, 15:52 WIB
Dhias Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sekelompok orang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menolak kedatangan rombongan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di wilayah adat Lapago.

Massa yang mengetahui kedatangan rombongan MRP langsung menutup akses keluar Bandara Wamena pada Minggu (15/11/2020) pagi dan menggelar orasi di depan bandara.

Akibatnya, rombongan MRP yang berjumlah 70 orang tidak bisa keluar kawasan bandara.

"Ada beberapa massa yang menolak untuk melakukan RDP mewakili Lapago di Wamena, kemarin ada demo juga dan tadi pas rombongan MRP datang mereka memonitor," ujar Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu sore.

Baca juga: MRP Dukung TNI Dilibatkan Dalam Pembangunan Trans Papua

Menurut Candra, kedatangan rombongan MRP diketahui massa karena sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, lalu lintas penerbangan setiap Minggu ditiadakan.

"Harusnya hari minggu tidak ada penerbangan, sepertinya MRP carter, makanya massa langsung hadang di bandara, mereka orasi menolak untuk dilakukan RDP," kata dia.

Rencana MRP melakukan RDP merupakan langkah untuk mengevaluasi pelaksanaan Undang-Undang nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.

Dari orasi yang disampaikan massa di depan bandara, Chandra meyebut mereka menginginkan MRP tidak usah melakukan RDP di Wamena dan menyerahkan segala bentuk evaluasi Otsus kepada pemerintah.

"Mereka (massa) menginginkan untuk Lapago mengikuti keputusan pemerintah, mereka minta MRP kembali saja," kata dia.

Baca juga: Jusuf Kalla: Pembangunan SDM Jadi Kunci Kemajuan Papua

Polemik evaluasi UU tersebut, terang Chandra, sudah cukup panas sehingga ia berharap MRP sebagai lembaga perwakilan adat, agama dan perempuan di Papua, bisa lebih bijak dalam membuat kebijakan.

Menurut Candra, bila MRP tetap bersikeras akan menggelar RDP, ada potensi bentrokan antarmassa dalam jumlah yang besar.

"Yang kita khawatirkan ke depan nanti ada bentrokan apa bila mereka (MRP) memaksakan akan ada bentrokan besar antar massa. Ada kelompok yang tolak Otsus dan ada kelompok mendukung Otsus dilanjutkan. Dua Kelompok besar ini apa bila ada RDP maka mereka akan berkumpul di situ, pasti mereka akan hadir di situ dan akan terjadi bentrok besar," tuturnya.

Baca juga: Tanggapi Investigasi Greenpeace soal Kebakaran Hutan Papua, KLHK: Itu Video Tahun 2013

Hingga 15.10 WIT atau saat Candra memberi keterangan, rombongan MRP masih berada di dalam Bandara Wamena dan massa tetap berada di luar bandara.

"Sampai sekarang rombongan MRP masih tertahan di bandara Wamena, sepertinya mereka akan kembali (ke Jayapura) karena mereka ada carter pesawat dan minta dijemput dari Sentani," kata Candra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com