JAYAPURA, KOMPAS.com - Sekelompok orang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menolak kedatangan rombongan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di wilayah adat Lapago.
Massa yang mengetahui kedatangan rombongan MRP langsung menutup akses keluar Bandara Wamena pada Minggu (15/11/2020) pagi dan menggelar orasi di depan bandara.
Akibatnya, rombongan MRP yang berjumlah 70 orang tidak bisa keluar kawasan bandara.
"Ada beberapa massa yang menolak untuk melakukan RDP mewakili Lapago di Wamena, kemarin ada demo juga dan tadi pas rombongan MRP datang mereka memonitor," ujar Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu sore.
Baca juga: MRP Dukung TNI Dilibatkan Dalam Pembangunan Trans Papua
Menurut Candra, kedatangan rombongan MRP diketahui massa karena sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, lalu lintas penerbangan setiap Minggu ditiadakan.
"Harusnya hari minggu tidak ada penerbangan, sepertinya MRP carter, makanya massa langsung hadang di bandara, mereka orasi menolak untuk dilakukan RDP," kata dia.
Rencana MRP melakukan RDP merupakan langkah untuk mengevaluasi pelaksanaan Undang-Undang nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.
Dari orasi yang disampaikan massa di depan bandara, Chandra meyebut mereka menginginkan MRP tidak usah melakukan RDP di Wamena dan menyerahkan segala bentuk evaluasi Otsus kepada pemerintah.
"Mereka (massa) menginginkan untuk Lapago mengikuti keputusan pemerintah, mereka minta MRP kembali saja," kata dia.
Baca juga: Jusuf Kalla: Pembangunan SDM Jadi Kunci Kemajuan Papua
Polemik evaluasi UU tersebut, terang Chandra, sudah cukup panas sehingga ia berharap MRP sebagai lembaga perwakilan adat, agama dan perempuan di Papua, bisa lebih bijak dalam membuat kebijakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.