Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Belajar di Rumah, Tingkat Stres Orangtua Lebih Tinggi dari Anaknya"

Kompas.com - 15/11/2020, 15:29 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Mulai Senin (16/11/2020), Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, akan mengizinkan sekolah untuk menggelar kegiatan balajar mengajar secara tatap muka.

Saat dikonfirmasi, salah satu pertimbangan dari keputusan itu adalah alasan psikologis orangtua murid ketika anak-anak mereka belajar di rumah.

"Informasi yang sampai ke Wali, itu tingkat stresnya orangtua lebih tinggi dari anak. Kalau anaknya satu orang yang sekolah, mungkin dia masih bisa ya. Tapi kalau tiga sampai empat orang anaknya yang sekolah, coba bayangkan orangtuanya pontang-panting juga. Dan, kalau orangtuanya kerja, siapa yang jaga anaknya," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Pekanbaru Mas Irba Sulaiman.

Baca juga: Penemuan Jasad Bayi di Selokan, Polisi: Pelaku Ibu Kandung, Motifnya Malu

Zona oranye

Selain itu, menurut Irba, salah satu alasan pentingnya adalah status Kota Pekanbaru di tengah pandemi Covid-19 yang turun menjadi zona merah.

Sebelumnya, Pekanbaru masuk dalam zona merah untuk penyebaran Covid-19.

"Sudah dibolehkan pembelajaran tatap muka mulai besok, karena Kota Pekanbaru statusnya sekarang sudah zona oranye," ujar Irba saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (15/11/2020).

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Pekanbaru Dimulai Senin Besok

Terapkan protokol kesehatan

Irba menjelaskan, saat penerapan sekolah tatap muka di masa pandemi, pihaknya menekankan antisipasi.

Salah satunya membatasi jumlah siswa. Lalu, kegiatan belajar dari jam 08.00 pagi dan pulang jam 10.00 WIB.

"Anak-anak masuk sekolah dari Senin sampai Jumat. Itu belajar cuma tiga jam dan tetap berada di dalam kelas. Tidak ada keluar main," sebut Irba.
Kemudian yang lebih penting lagi, menurut Irba, yakni mengikuti protokol kesehatan.

Setiap siswa dan guru wajib menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan tidak berkerumun.

Baca juga: Tak Kantongi Izin, Wakil Wali Kota Bima Nekat Bangun Dermaga, Ini Akibatnya

 

Dirinya juga meminta para guru untuk ekstra mengawasi anak-anak supaya tidak berkerumun.

"Yang nama anak-anak kan dalam lokal pasti bermain. Ini yang mesti diawasi oleh gurunya dan juga harus ada kontrol dari orangtuanya," ujar Irba.

Sebagai catatan, hingga Sabtu (14/11/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Pekanbaru sebanyak 8.074 kasus.

Rinciannya, sembuh 6.842 orang; dirawat di rumah sakit 345; isolasi 687 orang; dan meninggal dunia 200 orang.

(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com