Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka di Pekanbaru Dimulai Senin Besok

Kompas.com - 15/11/2020, 13:35 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka telah diperbolehkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Riau.

Bagi siswa SD dan SMP, sudah bisa masuk sekolah untuk belajar tatap muka mulai Senin (16/11/2020).

Kepala Bagian Humas Pemkot Pekanbaru Mas Irba Sulaiman mengatakan, pembelajaran tatap muka diperbolehkan karena Pekanbaru kini statusnya sudah tidak lagi zona merah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Viral, Mobil Dinas Parkir dengan Kanopi Menutup Setengah Badan Jalan

"Sudah dibolehkan pembelajaran tatap muka mulai besok, karena Kota Pekanbaru statusnya sekarang sudah zona oranye," ujar Irba saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (15/11/2020).

Dia mengatakan, pembelajaran tatap muka diperbolehkan berdasarkan kebijakan Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT.

Namun, kebijakan itu diambil setelah melalui beberapa pertimbangan.

Kemudian, menurut Irba, beberapa masukan yang diterima Wali Kota Pekanbaru termasuk alasan psikologis, di mana tidak baik terlalu lama anak-anak belajar di rumah.

"Informasi yang sampai ke Wali, itu tingkat stresnya orangtua lebih tinggi dari anak. Kalau anaknya satu orang yang sekolah, mungkin dia masih bisa ya. Tapi kalau tiga sampai empat orang anaknya yang sekolah, coba bayangkan orangtuanya pontang-panting juga. Dan, kalau orangtuanya kerja, siapa yang jaga anaknya," kata Irba.

Baca juga: Beredar Video Seseorang Diserang dan Dianiaya di Sebuah Kafe di Bandung

Namun, Irba menegaskan bahwa pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini berbeda dan tidak seperti biasanya.

Jumlah siswa akan dibatasi. Kemudian, mulai belajar dari jam 08.00 pagi dan pulang jam 10.00 WIB.

"Anak-anak masuk sekolah dari Senin sampai Jumat. Itu belajar cuma tiga jam dan tetap berada di dalam kelas. Tidak ada keluar main," sebut Irba.

Kemudian yang lebih penting lagi, menurut Irba, yakni mengikuti protokol kesehatan.

Setiap siswa dan guru wajib menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan tidak berkerumun.

Guru juga diminta ekstra mengawasi anak-anak supaya tidak berkerumun.

"Yang nama anak-anak kan dalam lokal pasti bermain. Ini yang mesti diawasi oleh gurunya dan juga harus ada kontrol dari orangtuanya," ujar Irba.

Untuk diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 di Pekanbaru hingga Sabtu (14/11/2020), sebanyak 8.074 kasus.

Rinciannya, sembuh 6.842 orang; dirawat di rumah sakit 345; isolasi 687 orang; dan meninggal dunia 200 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com