Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Tunanetra di Masa Pandemi, Saat Keterbatasan Terasa Berat

Kompas.com - 15/11/2020, 11:40 WIB
Teguh Pribadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Cita-cita Pertuni tak lain untuk mensejahterakan para penyandang tunanetra.

Mereka butuh modal untuk usaha.

Mereka juga butuh pelatihan keterampilan dan bahan bacaan seperti buku braille sebagai sumber informasi dan pengetahuan.

Menurut Aditisa, kepengurusan Pertuni di tingkat Provinsi maupun pusat juga mengalami hal serupa. Mereka nyaris terlupakan.

"Keinginan kami sebenarnya bisa mandiri. Ada modal dan buka usaha dari hasil keterampilan. Karena ada juga teman-teman kami yang bisa bermain musik dan membuat keset kaki," kata dia.

Bantuan dari yang peduli

Tagor Leo Sitohang dari Forum Literasi Kota Pematangsiantar mengakui keterbatasan yang dialami penyandang tunanetra di Kota Pematangsiantar.

Menurut Tagor, sejauh ini perhatian khusus pemerintah untuk penyandang tunanetra belum terlihat sama sekali.

Misalnya, menurut Tagor, di Perpustakaan Umum Kota Pematangsiantar, belum disediakan buku braille untuk tunanetra.

Melalui Rumah Baca Mutiara Bangsa, Tagor berupaya memfasilitasi buku buku braille untuk kebutuhan bacaan para anggota Pertuni.

Buku-buku itu pun didapat dari hasil sumbangan orang-orang yang peduli.

Buku braille itu kemudian dipinjamkan secara bergiliran untuk anggota Pertuni.

Sebab, jumlahnya bisa dihitung jari.

Selain kitab suci, ada buku tentang pengetahuan umum.

"Memang kurang perhatian dari pemerintah. Apalagi banyak di antara mereka yang sama sekali tidak dapat bansos. Seharusnya di masa pandemi ini mereka dibantu. Mereka rata-rata mengontrak rumah, ada yang kerja pemain musik gereja, ngamen dan tukang kusut," kata Tagor saat ditemui di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Utara.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pematangsiantar Risbon Sinaga mengakui, belum ada keterlibatan pemerintah secara khusus kepada Pertuni.

"Kalau untuk itu memang belum ada, karena keterbatasan anggaran, jadi belum ada," ucap Risbon.

Ia juga mengakui pernah ada permohonan bantuan dari Pertuni ke Dinsos P3A.

Hanya saja, pos anggaran untuk itu belum disertakan.

Ia berharap, ke depannya Pemkot Pematangsiantar akan menyiapkan anggaran khusus untuk membantu penyandang tunanetra di Kota Pematangsiantar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com