KOMPAS.com - Seorang mahasiswi di Kota Palopo dibaiat oleh aliran yang diduga sesat dengan mengucapkan sejumlah ikrar secara virtual.
Aliran tersebut diduga dipimpin seorang pria yang bernama Hasbi.
Kasus tersebut berawal saat mahasiswi tersebut menjalani praktik kuliah di salah satu SMP di Palopo. Ia dibimbing oleh guru perempuan matematika.
Oleh guru perempuan, mahasiswi tersebut diajak ke rumahnya dan diprospek oleh suami sang guru yang berinisial H.
Baca juga: Kemenag Dalami Dugaan Aliran Sesat yang Beredar di Kota Palopo
"Dia sementara PKL di SMPN di Palopo, yang membimbing mahasiswa ini merupakan guru matematika," jelas Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Palopo HM Rusydi Hasyim.
"Mahasiswa PKL ini diajak untuk makam kapurung di kediamannya dan ternyata sesampainya di rumah dia diprospek oleh sang suami yaitu pak H," kata dia.
Saat dibait, mahasiswi tersebut diminta untuk membacakan tiga ikrar secara virtual disaksikan didampingi oleh beberapa orang.
"Ia sudah beberapa kali ke rumahnya dan mahasiswi tersebut dibaiat dengan disaksikan oleh ketuanya melalui model virtual dengan janji tiga poin," tutur Rusydi.
Dilansir dari TribunPalopo.com, berikut isi pernyataan yang dibacakan oleh mahasiswi saat dibaiat:
Baca juga: 5 Kasus Aliran Sesat dan Mengaku Nabi di Tanah Air, Klaim Setara Yesus hingga Nabi Terakhir
Atas Nama Tuan Semesta Alam yang Maha Pengasih dan Penyayang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.