Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perawat di Situbondo Meninggal Positif Covid-19, Jadi Relawan di Wisma Atlet Jakarta, Istri Ikut Terpapar

Kompas.com - 15/11/2020, 06:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yudha Adhi Prathama seorang perawat di Puskesmas Banyuglugur, Kabupaten Situbondo meninggal dunia di RSD Abdoer Rahem pada Kamis (12/11/2020).

Sebelum meninggal, Yudha dinyatakan positif Covid-19 dan sang istri yang berprofesi sebagai bidan juga ikut terpapar.

Yudha adalah seorang relawan tenaga kesehatan dari Situbondo yang pernah menjadi relawan Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta.

Baca juga: Seorang Perawat Meninggal karena Covid-19, Pernah Jadi Relawan di Wisma Atlet Jakarta

Plt Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Akhmad Yulianto mengatakan, perawat Yudha mengeluh sakit sejak 1 November 2020.

Ia pun dibawa ke RS Elizabeth. Namun saat itu Yudha meminta pulang karena kondisinya sudah membaik.

"Sempat dibawa pulang paksa, karena infonya sudah membaik dan minta pulang," kata Yulianto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020). Saat perawatan di RS Elizabeth, Yudha sudah dinyatakan positif Covid-19.

"Sejak di RS Elizabeth sudah terkonfirmasi Covid-19," kata Yulianto.

Namun ternyata kondisi Yudha terus memburuk, Sabtu (7/11/2020) ia kembali sakit dan dibawa ke RSD Abdoer Rahem.

Ia pun menjalani perawatan hingga dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (12/11/2020).

Baca juga: IDI: Sejak Maret-November, 282 Dokter dan Perawat Meninggal akibat Covid-19

Sang istri menjalani karantina mandiri

Yulianto membenarkan jika Yudha pernah menjadi relawan Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta beberapa waktu lalu mewakili Kabupaten Situbondo.

"Dia lama di jakarta, sejak September sudah di jakarta" kata dia.

Selain Yudha, sang istri yang berprofesi sebagai seorang bidan juga dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani karantina mandiri.

Jenazah Yidha dimakamkan di desa kelahirannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Kolak, Kecamatan Panarukan.

Baca juga: Seorang Perawat Meninggal karena Corona, Anak Yatim yang Nafkahi 2 Adiknya

Menurut Yulianto, pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid-19. Selain itu, pihak rumah sakit juga menggelar upacara penghirmatan terakhir untuk Yudha.

"Upacara penghormatan secara terbatas karena tidak boleh berkumpul, " Jelas dia.

Dinas Kesehatan dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Situbondo juga memberikan santunan berupa uang dan bahan pokok untuk keluarga almarhum.

Pemerintah Kabupaten Situbondo juga membantu mengurus santunan dari Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Pulang Uji Kompetensi, Perawat Meninggal Dunia Positif Covid-19

Selain Yudha, Yulianto mengatakan ada seorang dokter di Besuki yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami terus memantau apa protokol kesehatan yang dilanggar. Sebab sudah ada dokter di Besuki yang terkonfirmasi Covid-19," jelas Yulianto.

Untuk itu Yulianto menyarankan untuk para tenaga medis tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena rentan bersinggungan langsung dengan pasien.

"Kami upayakan penekanannya lebih ketat, apalagi tenaga medis garda terdepan," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com