Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pengemudi Mobil Dianiaya Ratusan Pengendara Motor | Heboh Pria Bonceng 6 Anjing Sambil Bekerja

Kompas.com - 15/11/2020, 06:08 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang pengemudi mobil berinisial ASA (22) terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai dianiaya ratusan pengendara sepeda motor.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Sultan Alauddin, tepatnya di samping kantor Polsek Rappocini, Jumat (13/11/2020) dini hari.

Penyerangan itu terjadi diduga sejumlah orang tersinggung dengan suara keras dari mobil yang dikendarai oleh korban.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan penyerangan itu.

Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria membonceng enam ekor anjing dengan mengendarai sepeda motor viral di media sosial.

Diketahui, pria tersebut bernama I Ketut Widiana (45) atau yang kerap disapa Lelut.

Ternyata, kebiasaan Lelut mengajak anjingnya jalan-jalan sudah dilakukannya sejak tahun 1999. Saat itu ia punya satu anjing.

Dari seekor anjing, dan seiring berjalannya waktu, ia pun menambah jumlah peliharaannya. Dan pada tahun 2005, ia mulai mengajak jalan-jalan enam ekor anjingnya.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Pengemudi mobil dianiaya ratusan pengendara motor

Ilustrasi perusakan mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi perusakan mobil

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Komppol Supriady Idrus mengatakan, penyerangan terhadap pengemudi mobil yang dilakukan ratusan pengendara mtor berawal ketika mobil yang dikendarai ASA melintas di Jalan Vetaran dengan suara mobil yang keras.

Warga yang berada di sekitar jalan tersebut diduga tersinggung dengan suara keras itu sehingga memburu mobil yang dikendarai korban.

Massa mencoba menghentikan mobil korban dengan cara melempari batu dan busur. Akibatnya membuat korban terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara.

"Korban mengalami luka pada bagian kepala sebelah kiri dan mengalami luka di bagian punggung belakang akibat terkena busur (anak panah)," kata Supriady dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam.

Saat dikejar, korban dan rekannya sempat masuk ke kantor Polsek Rappocini untuk meminta perlindungan.

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Dianiaya Ratusan Pengendara Motor di Makassar

 

2. Heboh pria bonceng enam anjing sambil bekerja

Pria di Bali bonceng enam anjingnya dengan motor bebekKompas.com/ Imam Rosidin Pria di Bali bonceng enam anjingnya dengan motor bebek

Seorang pria di Bali, bernama I Ketut Widianta atau yang biasa disapa Lelut (45), mengaku menyukai anjing sejak masih kecil.

Kata Lelut, sekitar tahun 1999 ia hanya ada satu ekor anjing, dan saat itu sudah mulai mengajaknya jalan-jalan.

Seiring dengan berjalannya waktu, ia pun menambah jumlah peliharannya, hingga pada tahun 2005 ia mulai mengajak enam ekor anjingnya jalan-jalan.

"Kalau mengajak enam anjing jalan-jalan sekaligus mulai tahun 2005-an. Awalnya bawa satu saja dan lama itu prosesnya, terus nambah lagi enam," katanya ditemui di rumahnya di Banjar Kayu Tulang, Canggu, Badung, Bali, Jumat (13/11/2020) sore.

Saat ini , kata Lelut, ia sudah memiliki 25 ekor anjing.

Anjing itu, sambungnya, ia ambil dari jalan raya, pantai, hingga pasar-pasar.

Kata Lelut, ia tidak sekedar membawa anjing miliknya jalan-jalan. Namun, ia uga sembari bekerja.

"Istilahnya sekalian bekerja karena saya beternak babi, nyari makannya dari limbah sisa makanan, hotel restoran. Ambil limbah itu lah saya ajak anjing-anjing ini," katanya.

Baca juga: Kisah Lelut, Pria yang Bonceng 6 Anjing dengan Motor Bebek Sambil Bekerja, Videonya Viral

 

3. Pengemudi mobil tersesat di Hutan Pacet setelah ikuti Google Maps

Pihak Kepolisian bersama warga dan relawan saat mengevakuasi mobil Xenia yang terjebak secara misterius di kawasan hutan dan tegal air terjun Canggu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sang sopir mengaku, awalnya menggunakan googlemaps.Istimewa/Surya.co.id Pihak Kepolisian bersama warga dan relawan saat mengevakuasi mobil Xenia yang terjebak secara misterius di kawasan hutan dan tegal air terjun Canggu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sang sopir mengaku, awalnya menggunakan googlemaps.

Pengemudi mobil Daihatsu Xenia bernama Suryadi (31), warga Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tersesat di Hutan Pacet, Mojokerto, setelah mengikuti Google Maps.

Peristiwa itu terjadi saat ia sedang mengendarai mobil pulang bekerja dari Malang hendak pulang ke tempat tinggalnya di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Kamis (12/11/2020).

Selama di perjalanan Suryadi tidak merasakan keanehan ketika masuk ke Gerbang Tol Malang menuju Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB.

Suryadi menggunakan aplikasi Google Maps yang didengar melalui headset sebagai pemandu jalan.

"Saya mau pulang ke Surabaya kerena tidak paham jalan saya pakai Google Maps tapi enggak melihat handphone cuma dengar pakai headset," ungkap Suryadi, seperti dilansir Surya.co.id, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Cerita Suryadi Tersesat di Hutan Pacet gara-gara Ikuti Google Maps, Berkabut dan Tak Sadar Lewati Jalan Berbatuan

 

4. Laporan dihentikan, tim hukum kirim karangan bunga duka cita ke Kantor Bawaslu

Karangan bunga duka cita yang dikirimkan Tim Hukum Dennya Indrayana terpampang dihalaman Kantor Bawaslu Kalsel, Jumat (13/11/2020).KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Karangan bunga duka cita yang dikirimkan Tim Hukum Dennya Indrayana terpampang dihalaman Kantor Bawaslu Kalsel, Jumat (13/11/2020).

Tim hukum Denny Indrayana mengirimkan karangan bunga dukacita ke Kantor Bawaslu Kalimantan Selatan di Jalan RE Martadinata, Banjarmasin.

Hal itu dilakukan setelah Bawaslu Kalsel menghentikan seluruh laporan hukum Denny Indrayana terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan calon gubernur petahana Kalsel, Sabhirin Noor.

Koordinator Tim Hukum Denny Indrayana, Jurkani, mengatakan, kiriman itu sebagai simbol matinya keadilan pemilu di Kalsel sesuai yang tertera di karangan bunga dukacita tersebut.

"Karangan bunga dukacita itu diantarkan langsung perajinnya siang tadi ke Bawaslu Kalsel, itu sebagai simbol matinya keadilan pemilu di Kalsel," ujar Jurkani kepada wartawan, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Laporan Denny Indrayana Dihentikan, Tim Hukum Kirimkan Karangan Bunga Duka Cita ke Kantor Bawaslu

 

5. Fakta baru video mesum dokter dan bidan

Ilustrasi selingkuh, mesum.Kompas.com Ilustrasi selingkuh, mesum.

Kasus video mesum yang dilakukan seorang dokter dan bidan di Pukesmas Curahnongko, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berbuntut panjang.

Ternyata, dokter AM telah melakukan perselingkuhan dengan dua wanita yang telah bersuami.

Hal itu terungkap setelah adanya dua pria yang membongkar tindakan dokter AM.

Mereka adalah suami bidan AY, perempuan yang ada di video mesum tersebut, dan seorang pria yang berprofesi sebagai perawat di sebuah puskesmas di Kecamatan Jenggawah.

Pria tersebut bercerita, sekitar 12 tahun lalu antara tahun 2008-2009, dokter AM juga berselingkuh dengan istrinya yang bertugas di Puskesmas Curahnongko.

Saat itu, ia sedang menempuh pendidikan ke Belanda.

Dia mengetahui perselingkuhan dokter AM dengan istrinya ketika pulang dari studi di Belanda.

Saat itu, dia berdinas di Puskesmas Ambulu, sedangkan mantan istrinya berdinas di Puskesmas Curahnongko.

Mengetahui isrinya selingkuh dengan dokter AM, ia kemudian melapor ke Dinas Kesehatan, Inspektorat, dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Ia juga mengurusi berkas perceraian ke Pengadilan Agama.

"Rumah tangga saya hancur dan kami bercerai. Anak-anak saya yang menjadi korban," ujar pria yang berprofesi perawat tersebut.

Baca juga: Fakta Terbaru Video Mesum Dokter dan Bidan di Jember, Dokter AM Selingkuhi 2 Wanita Bersuami

 

Sumber: Komapas.com: Penulis: Himawan, Imam Rosidin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Khairina, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com