Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diputus Kontrak karena Pandemi, Pekerja Pabrik Ini Pilih Bisnis Perlengkapan Jenazah

Kompas.com - 14/11/2020, 14:47 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 melumpuhkan perekonomian keluarga Irwan Cahyono (41), warga Jalan Jagiran Surabaya.

Meski dia dan istrinya sama-sama bekerja untuk saat ini, namun situasi pandemi mengurangi penghasilan untuk menghidupi seorang istri dan 2 anaknya.

Bahkan mulai bulan depan, Irwan bakal lebih merasakan tekanan ekonomi karena per Desember 2020, dia sudah tidak lagi bekerja di perusahaan tempatnya mencari nafkah 10 tahun terakhir.

"Per Desember tahun ini kontrak saya habis," katanya kepada KOMPAS.com, Sabtu (14/11/2020).

Baca juga: Berawal dari Bosan WFH, Novia Maulina Buat Bisnis Mainan Anak, Terjual hingga ke Australia

Meski dia dan Eva Devianti istrinya sama-sama bekerja, Irwan tidak bisa mengandalkan penghasilan istrinya, karena penghasilan istrinya hanya di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kota Surabaya sebesar Rp 4,2 juta.

Tidak ingin terjebak pada situasi yang tidak pasti, Irwan pun nekad mengaktualisasikan ide bisnisnya yang sudah lama direncanakan.

Ide usahanya memang tidak umum, namun menurutnya cukup efektif untuk konteks pandemi saat ini.

Ide usaha yang dimaksud Irwan adalah berbisnis produk peralatan jenazah.

Dia menyediakan paket peralatan jenazah dalam satu paket kardus yang siap diantar ke rumah keluarga yang sedang berduka.

Paket tersebut berisi 17 item perlengkapan jenazah, dari kain kafan, sabun, tikar, bunga hingga minyak wangi.

"Ada juga masker, plastik, sarung tangan untuk jenazah Covid-19 dan perawatnya," terang Irwan.

Sekardus paket reguler perlengkapan jenazah dijualnya Rp 350.000. Ada lagi paket eksklusif yang masing-masing item perlengkapannya berbeda, namun harganya juga lebih mahal.

Paket eksklusif peralatan jenazah dijualnya dengan harga Rp 450.000. Bedanya hanya kualitas beberapa produk, seperti kain kafan.

Irwan yang membranding produknya dengan merek "Husnul Khotimah" itu memulai promosi produknya pada Juli 2020 lalu, dengan meletakkan paket produknya ke perangkat kampung yang berkaitan dengan urusan kematian warga seperti pengurus RT/RW atau majelis pengajian di sekitar tempat tinggalnya di Kecamatan Tambaksari Surabaya.

Jika paket terpakai, baru dia mengambil uang pembayarannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com