Pemanggungan wayang dalam fotografi juga merupakan terobosan baru.
Ini tak sekadar memotret karakter wayang, namun Fauzie Helmy berusaha melakukan pengambilan gambar di tempat-tempat yang sekiranya cocok dengan karakter wayang.
Misalnya, dia memotret Gatotkaca di Kawah Candradimuka di Banjarnegara, bahkan juga di Puntuk Setumbu untuk mengesankan kemampuannya terbang.
Sehingga, karya Dunia Semata Wayang tak hanya memanggungkan wayang, namun juga menjadi seni fotografi yang imajinatif dan inspiratif.
Baca juga: Menjaga Roh Kesetaraan Gender Lewat Pentas Wayang Orang di Semarang
Wayang pun menjadi begitu hidup dalam imajinasi fotografi.
"Seperti pertunjukan wayang, saya juga berharap pameran Dunia Semata Wayang tak hanya membangun estetika foto dengan subyek wayang, tapi juga mengedepankan kembali nilai-nilai luhur dalam wayang," kata Fauzie Helmy.
Di tengah goro-goro Covid-19, dia berharap pameran ini memberi makna.
Setidaknya membangkitkan kembali semangat hidup dan kebersamaan dalam bingkai nilai-nilai luhur lokal untuk menghadapi tantangan dan menggapai masa depan lebih baik.
Maka, ia masih berharap rencana pameran di 7 negara akan kembali digelar. (Hery Gaos).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.