Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Air PDAM Bau Solar di Kota Malang, Diduga Sabotase, Tandon Terkena Tumpahan 2.000 Liter Minyak

Kompas.com - 14/11/2020, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak beberapa hari air PDAM di sejumlah daerah di Kota Malang mengeluarkan bau solar dengan kondisi air sedikit keruh.

Menurut Direktur Utama PDAM Kota Malang, M Nor Muhlas, hal tersebut terjadi karena ada luberan pengisian solar di mesin pompa air Sumber Wendit.

Tangki mesin pompa air tersebut seharusnya menamping 1.000 liter solar. Tapi oleh petugas diisi hingga 3.000 liter solar.

Akibatnya sekitar 2.000 liter solar meluber hingga ke tandon air dan sungai yang ada di kawasan tersebut.

Baca juga: Wali Kota Malang: Air PDAM Tercemar karena Tumpahan Solar

Muhlas mengatakan pihaknya bersama Wali Kota Malang melakukan investigas untuk mencari tahu pelakunya.

"Untuk siapanya (pelaku) kami belum tahu. Tapi yang pasti hari ini kami sudah lakukan investigasi tiga direksi bersama Wali Kota Malang, Sutiaji," ucapnya, Jumat (13/11/2020) dilansir dari Suryamalang.com.

Saat ini, PDAM Kota Malang menguras tandon air di Sumber Wendit. Pengurasan dilakukan untuk menghilangkan solar yang masih menempel di dinding tandon ataupun saluran air.

"Kami juga berikan asam sitrat. Yang fungsinya bisa menghilangkan minyak yang masih menempel di dinding pipa," ucapnya.

Baca juga: Viral Foto Air Bak Mandi seperti Kopi, Ini Tanggapan PDAM Surabaya

Setelah pengurasan tersebut, PDAM Kota Malang melakukan normalisasi untuk pendistribusian air kepada pelanggan.

Namun Muhlas belum bisa menjelaskan sampai kapan normalisasi tersebut akan selesai.

"Karena ini bukan listrik. Yang kalau sudah normal bisa langsung terkoneksi ke semuanya. Untuk waktunya kami belum bisa memprediksi. Ini diupayakan secepatnya," ucapnya.

Selama proses normalisasi ini, Muhlas mengaku, bahwa PDAM Kota Malang juga melakukan uji lab terhadap air sebelum disalurkan ke rumah warga.

Uji lab tersebut dilakukan terus menerus sampai kondisi air benar-benar tidak terkontaminasi dengan minyak solar.

Baca juga: Heboh Air PDAM Bau Solar di Kota Malang, Diduga Ada Unsur Kesengajaan

"Maka dari itu, di jaringan rumah warga juga harus dibersihkan juga. Karena takutnya masih ada solar yang menempel," ucapnya.

Muhlas mengatakan kasus tersebut masuk perkara pidana sehingga pihaknya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

“Awalnya di internal kami melakukan investigasi. Namun hasilnya tidak mengarah ke kelalaian. Jadi kami akan serahkan urusan ini ke kepolisian," tandasnya.

Baca juga: Sungai Bengawan Solo di Blora Menghitam, PDAM Blora Berhenti Suplai Air 2 Hari

Wali kota sebut ada unsur kesengajaan

Wali Kota Malang, Sutiaji mengecek saluran pompa air Wendit III, Jumat (13/11/2020). 
SURYAMALANG.COM/M RIFKY EDGAR Wali Kota Malang, Sutiaji mengecek saluran pompa air Wendit III, Jumat (13/11/2020).
Terkait kejadian tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau pompa air Sumber Wendit di Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (13/11/2020).

Ia mengatakan, 2.000 solar yang tumpah mengalir dan mencemari air di pintu air tiga PDAM Kota Malang.

"Kapasitasnya (tangki mesin) 1.000, di sana induknya (kapasitasnya) 3.000 untuk penyimpanan, ternyata habis," kata Sutiaji, saat meninjau pompa air Sumber Wendit di Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (13/11/2020).

Sutiaji menduga, ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut. Sebab, butuh waktu 1 jam 30 menit untuk mengalirkan seluruh solar yang tersimpan di tandon penyimpanan.

Baca juga: Pipa PDAM di Surabaya Bocor, Jalan Tergenang, Lalu Lintas Tersendat

"Ini tidak ada kelalaian. Tapi, masuk pada unsur kesengajaan. Kalau kelalaian tidak sampai habis," kata dia.

Pihaknya menyerahkan kasus tumpahan solar itu kepada pihak kepolisian.

"Untuk analisa kriminal bukan domain kami. Itu dari berwajib," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor: Robertus Belarminus), Suryamalang.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com