Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiu Paus Terdampar di Kawasan Wisata Mangrove Sekotong, Lombok Barat, Kondisinya Lemas

Kompas.com - 14/11/2020, 09:26 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

 

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com-Seekor hiu paus ditemukan terdampar di Pantai Bagek Kembar, sebuah kawasan wisata mangrove, di Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Jum'at (13/11/2020).

Khawatir hiu paus yang dilindungi makin lemah dan dikerubungi warga yang penasaran, petugas Balai Konservasi Perlindunganbiota Laut (BPSPL NTB), Umar, segera melakukan penyelamatan mengiring hiu paus ke tengah laut.

"ini biota laut yang dilindungi, saya perlahan menuntunnya ke tengah laut, dan melarang warga menyentuhnya, memegang apalagi menaiki pungung hiu paus ini, karena nanti dia bisa stress, "kata Umar.

Baca juga: Puluhan Hiu Paus Datang ke Botubarani Gorontalo, Semuanya Berjenis Kelamin Jantan

Sebagai petugas BPSPL, Umar sejak awal telah menghimbau warga untuk tidak menyentuh atau mengindari kontak dengan hiu paus tersebut, apalagi ikannya telah nampak lemah, karena terlalu lama di air berlumpur.

Proses evakuasi hiu paus yang malang itu berhasil dilakukan dengan perlahan, Umar menyentuh bagian tubuhnya dan menuntunnya memutar.

Hiu paus menggerakkan ekornya. Hiu yang diperkirakan memiliki lebar 2 meter dan panjang 5 meter itu terlihat jelas di air yang kecoklatan, warga berteriak seolah membantu memberi semangat hiu paus malang itu.

"Awas, awas, awas, " teriak sejumlah ibu, melarang anak anak dan warga lain mendekati jalan Hiu itu ke tengah laut.

Warga yang penasaran terus memantau gerakan hiu paus itu sambil merekam dengan ponsel mereka.

Aparat Polsek Sekotong, Babinsa dan Polairud Polda NTB sangat membantu proses evakuasi Hiu, minimal warga tidak menganggu jalur Hiu itu ke tengah laut.

Umar mengatakan bahwa hiu paus merupakan biota laut yang sangat dilindungi, tidak boleh ditangkap apalagi dikonsumsi, terlebih dilindungi Undang-undang.

“Bagi masyarakat yang kebetulan menemukan, hiu paus yang terdampar, atau biota lain, mohon jangan sampai disentuh atau dikonsumsi, sehingga agar segera melaporkan kepada BKSDA, atau Aparat Kepolisian, atau petugas lainnya,” ungkapnya.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Mati dengan Perut Penuh Pasir, Hiu Paus Mondar-mandir di Pesisir Kulon Progo

Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta yang langsung turun ke lokasi hiu paus yang terdampar, menjaga agar warga tidak bertindak ceroboh pada biota laut yang dilindungi itu.

Kapolsek juga bersyukur warga sekitar sama sekali tidak menganggu proses evakuasi hiu tersebut.

"Warga sepakat untuk menyelamatkan hiu paus, apalagi merupakan salah satu spesies ikan yang langka dan dilindungi, " katanya.

Agus, salah seorang warga yang pertama kali melihat hiu paus itu terdampar, mengatakan bahwa dia melihat hiu malang itu ketika tengah menanam bibit mangrove.

"Tiba-tiba melihat ikan besar di sekitar tanaman mangrove ini, saya kabari ke warga lainnya, termasuk Babinkamtibmas Cendi Manik, agar dilakukan penyelamatan terhadap hiu itu, " katanya.

Agus dan warga lain lega, hiu paus telah berhasil digiring ke tengah laut, bahkan petugas Polairud Polda NTB memantau kondisi perairan laut kawasan Pantai Sekotong Lombok Barat, memastikan hiu paus itu telah selamat hingga ke laut lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com