Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran Ahli Epidemiologi untuk Cegah Penularan Covid-19 di Riau

Kompas.com - 14/11/2020, 09:25 WIB
Citra Indriani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dari 12 kabupaten dan kota di Riau, saat ini tinggal Kabupaten Bengkalis yang masih masuk zona merah penularan Covid-19.

Sementara 10 kabupaten dan kota masuk zona orange, dan satu kabupaten, yakni Kepulauan Meranti zona kuning.

Untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas di wilayah Kabupaten Bengkalis, Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan menyarankan pemerintah setempat untuk segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

Baca juga: Gubernur Riau Beri Semangat Pasien Covid-19 yang Sedang Jalani Isolasi

Dengan begitu, aktivitas masyarakat dapat dikontrol sehingga diharapkan penyebaran Covid-19 juga dapat diminimalisir.

"Saran kami bagi daerah yang masih zona merah seperti Bengkalis, segera untuk melakukan PSBM. Khususnya tiga kecamatan yang tinggi kasusnya, yakni Batin Solapan, Mandau dan Pinggir," kata Wildan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Selain melakukan PSBM, protokol kesehatan utamanya menjaga jarak, memakai masker dan juga mencuci tangan juga harus terus digalakkan.

Termasuk 3 T atau testing, tracing dan juga treatment.

"Daerah yang selama ini berada pada zona merah juga melakukan hal serupa, yakni menjalankan protokol kesehatan serta terus memperkuat 3 T," ujar Wildan.

Baca juga: Riau Membaik, Zona Merah Covid-19 Hanya Tinggal Satu Kabupaten

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, meski saat ini tinggal satu daerah di Riau yang berstatus zona merah, namun pihaknya masih akan mempertimbangkan untuk membuka sekolah.

Utamanya sekolah tingkat SMA sederajat yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau.

"Nanti kita atur lah, mana sekolah yang sudah boleh buka mana yang belum. Akan kami bicarakan lagi bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota. Karena, kalau untuk tingkat SD dan SMP kan kewenangan pemerintah kabupaten dan kota," kata Syamsuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com