Saat Romlah berteriak kesakitan saat akan melahirkan, tidak ada warga yang berani membantunya.
Padahal kaki janin yang dikandung oleh Romlah sudah keluar.
Bidan Indriyani kemudian menemani Romlah melahirkan di emperan toko. Proses melahirkan berlangsung sekitar 25 menit.
Istri dari Serda Rudi Hermanto anggota TNi AL tersebut bercerita jika awalnya kaki kiri bayi dulu yang keluar lalu diikuti kaki kanan hingga pinggan bayi.
Namun pundak ke kepala begitu sulit untuk keluar. Indriyani menyadari jika proses melahirkan Siti Romlah tidak saja sulit tapi juga penuh resiko.
Apalagi tidak ada peralatan medis sama sekali dan proses melahirkan murni kecakapan tangan kosong sang bidan
"Alhamdulillah bayi bisa keluar dan saya selamatkan. Saya lihat sang ibu juga sadar. Tapi lagi-lagi, bayi laki-laki keluar tidak ada tangis," sang bidan kaget.
Baca juga: Ibu Hamil Syok Dinyatakan Positif Covid-19 Berdasarkan Rapid Test, Ditolak Melahirkan di 4 RS
Selain itu saat dilahirkan, bayi laki-laki tidak menangis yang artinya jantung bayi mengalami hipoksi sehingga harus dibantu rangsangan.
"Saya terus bantu sang ibu dengan atur napas dan gerakan khusus. Ternyata ada lilitan tali pusar pada leher bayi. Astagfirullah," sebut Indriyani.
Ia kemudian meminjam kain jarik milik ibu panggul barang di Pasar Pabean untuk dililitkan ke tubuh sang bayi dan menepuk punggung bayi.
"Alhamdulilllah, tangis bayi pun pecah dan kami sangat bersyukur. Bondo nekat pokoke. Jarik pun saya minta ibu yang biasa panggul barang di Pasar Pabean," kata Indriyani dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Butuh 3 Jam ke Rumah Sakit, Ibu di Aceh Terpaksa Melahirkan di Tengah Jalan
Jika ia harus memotong tali pusar dengan pisau seadanya akan beresiko pada bayi. Ia pun memilih menemani Siti Romlah yang baru saja melahirkan ke rumah sakit dengan naik Tossa.
"Karena ada tali pusar yang melilit dan tidak ada pisau yang steril secara medis, saya tidak berani beresiko kalau pinjam pisau dapur. Akhirnya kami temani naik Tossa ke RS," kata Indriyani.
Sementara itu Siti Romlah terus mengucapkan terimakasih ke Bidan Indariyani yang telah membantu persalinanannya. Ia juga bersyukur bisa melahirkan dengan selamat.
"Terima kasih saya ditolong," ucapnya.
Baca juga: Melahirkan di Toilet, Siswi SMA Buang Bayinya di Panti Asuhan agar Tak Telantar, Ini Ceritanya
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dramatis, Bidan Indriyani Bantu Persalinan Darurat Seorang Ibu di Emperan Toko Pasar Pabean Surabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.