Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Vaksin Covid-19, Menko PMK: Tidak Semuanya Divaksin, Ini Menciptakan Herd Immunity

Kompas.com - 13/11/2020, 20:08 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, vaksin virus corona baru atau Covid-19 masih dikembangkan oleh Bio Farma. Vaksin itu dalam tahap penyempurnaan.

Muhadjir meminta masyarakat bersabar menunggu pengembangan vaksin selesai. Sebab, pengembangan vaksin harus akurat untuk mencegah kesalahan.

Menurutnya, Bio Farma yang dipercaya memproduksi vaksin merah putih itu masih menunggu purwarupa dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

"Presiden sudah pesan betul dirancang. Walaupun cepat, tidak boleh grusa-grusu," ujar Muhadjir dalam sela-sela kegiatannya di Gedung Pemkab Gresik, Jumat (13/11/2020).

Sedangkan terkait agenda vaksinasi, Muhadjir menyebutkan, pemerintah dalam tahap persiapan. 

Pemerintah sedang menyiapkan jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan dan melatih tenaga medis yang bertugas di lapangan nantinya.

Baca juga: Usai Hadiri Acara Pernikahan dan Penguburan, 32 Warga di Satu Desa Positif Covid-19

Selain itu, pemerintah juga mendata individu yang diutamakan mendapatkan vaksin. 

Menurut Muhadjir, individu yang diberi vaksin Covid-19 harus terdaftar sesuai nama dan alamat yang jelas.

"Harus jelas orangnya, di mana (tinggal), kenapa dia divaksin. Itu harus ada alasan yang jelas," ucap dia.

Muhadjir menambahkan, tak seluruh warga mendapatkan vaksin Covid-19.

"Tidak seperti vaksinasi polio atau cacar. Tidak semuanya (orang) divaksin, ini lebih kepada menciptakan herd immunity," kata Muhadjir.

 

Muhadjir mencontohkan pasien Covid-19 yang telah sembuh, mereka dinilai memiliki daya tahan tubuh lebih kuat terhadap virus corona baru.

Meski, Muhadjir tak bisa memastikan tingkat kekebalan tubuh pasien yang telah sembuh tersebut.

Baca juga: Tidak Semua Relawan Uji Calon Vaksin Covid-19 Disuntik Dua Kali

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, vaksin merah putih buatan Indonesia diperkirakan baru siap pada 2022.

Sambil menanti vaksin tersebut seesai, pemerintah bekerja sama dengan China dan Inggris dalam mendapatkan kandidat vaksin Covid-19, seperti Sinovac dan Sinopharm dari China, dan Astrazeneca dari Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com