Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bidan Indriyani Bantu Ibu Melahirkan di Emperan Toko: Saya Melihat Satu Kaki Bayi Sudah Keluar

Kompas.com - 13/11/2020, 17:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang ibu hamil di Surabaya bernama Siti Romlah tiba-tiba mengalami kontraksi dan merasa akan melahirkan, Kamis (12/11/2020).

Siti Romlah yang sedianya akan menuju rumah sakit, terpaksa berhenti di emperan toko di Pasar Pabean, Surabaya lantaran sudah merasa tak kuat.

Perempuan itu juga berteriak histeris karena kesakitan.

Beruntung, seorang bidan bernama Bidan Indriyani tengah berbelanja di pasar tersebut.

Hafal dengan teriakan orang yang hendak melahirkan, Indriyani pun bergegas menuju ke sumber suara.

Baca juga: Derita Orangtua yang Kehilangan 3 Anak Mereka Secara Misterius: Kami Cari dari Pagi sampai Malam

Satu kaki bayi sudah keluar

Ilustrasi bayi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bayi.
Indriyani terkejut lantaran mendapati seorang ibu berteriak susah payah hendak melahirkan bayinya di emperan toko.

Bidan itu semakin kaget lantaran melihat kaki sang bayi telah keluar.

Meski tak membawa peralatan apa pun, jiwa bidannya terus memanggil untuk menyelamatkan ibu dan bayi itu.

"Saya melihat satu kaki keluar. Sungsang. Tetap persalinan harus dilakukan," tutur Bidan Indriyani, Jumat (13/11/2020), melansir Surya.co.id.

Baca juga: Detik-detik Menegangkan Bidan Siti Indriyani Bantu Wanita Melahirkan di Pasar, Tanpa Peralatan Medis


Bantu dengan tangan kosong

Dalam situasi menegangkan, Indriyani membantu menenangkan sang ibu untuk mengatur napasnya.

Ia juga memberikan instruksi agar bayi dapat dilahirkan dengan selamat.

Upaya membantu sang ibu dilakukan dengan tangan kosong dan berbekal keterampilannya.

Indriyani kembali terkejut lantaran mengetahui bayi tak hanya sungsang tetapi juga terlilit tali pusar di bagian leher.

"Saya terus bantu sang ibu dengan atur napas dan gerakan khusus. Ternyata ada lilitan tali pusar pada leher bayi. Astagfirullah," kata dia.

Baca juga: 5 Fakta Baru Video Mesum Dokter dan Bidan, Suami dan Warga Geruduk Kantor Polisi, Pelaku Terancam Dipecat

Bayi sempat tak menangis, pinjam jarit kuli panggul

Ilustrasi Pasar TradisionalKOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi Pasar Tradisional
Selama kurang lebih 25 menit, Indriyani berupaya keras mengeluarkan sang bayi.

"Alhamdulillah bayi bisa keluar dan saya selamatkan. Saya lihat sang ibu juga sadar," kata dia.

Namun, masalah tak berhenti. Bayi tersebut sempat tidak menangis.

Dengan kecekatannya, Indriyani meminjam jarit milik kuli panggul di pasar tersebut.

"Alhamdulilllah, tangis bayi pun pecah dan kami sangat bersyukur. Bondo nekat pokoke. Jarik pun saya minta ibu yang biasa panggul barang di Pasar Pabean," kata Indriyani.

Baca juga: Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Sekolah Kami Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab

 

Ilustrasi rumah sakit.healthcareitnews.com Ilustrasi rumah sakit.
Dibawa ke RS

Lantaran kondisi bayi terlilit tali pusar, Indriyani tidak berani memotongnya seorang diri.

Sebab, pemotongan hanya bisa dilakukan dengan pisau steril.

"Karena ada tali pusar yang melilit dan tidak ada pisau yang steril secara medis, saya tidak berani beresiko kalau pinjam pisau dapur. Akhirnya kami temani naik Tossa ke RS," kata Indriyani.

Indriyani maupun sang ibu kini bisa bernapas lega.

Siti Romlah pun bahagia lantaran bisa berjumpa dengan anaknya dalam kondisi selamat.

"Terima kasih saya ditolong," kata dia pada bidan Indriyani.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dramatis, Bidan Indriyani Bantu Persalinan Darurat Seorang Ibu di Emperan Toko Pasar Pabean Surabaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com