Artinya, jantung bayi harus dibantu karena Indriyani menyebut bayi mengalami hipoksia. Harus dibantu dengan rangsangan.
Namun, Indriyani yang biasa menangani persalinan tetap tenang. Dengan kemampuannya, dia segera melilitkan jarik seadanya dan menepuk punggung sang bayi.
"Alhamdulilllah, tangis bayi pun pecah dan kami sangat bersyukur. Bondo nekat pokoke. Jarik pun saya minta ibu yang biasa panggul barang di Pasar Pabean," kata Indriyani, dengan mata berkaca-kaca.
Kejadian ini bermula Kamis (12/11/2020) pukul 12.30.
Siti Romlah sedang dalam perjalanan dari bidan kampung ke rumah sakit (RS) untuk melahirkan dalam kondisi sungsang, ia naik sepeda motor dibonceng suaminya, Muh Sodiq.
Namun, belum sampai di RS sang janin lebih dulu keluar kaki.
Baca juga: 4 Bidan RSUD Ali Manshur Terkonfirmasi Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Keluarga
Siti berteriak keras histeris minta tolong. Namun, meski banyak orang, tapi tak seorang pun berani menolong.
Bidan Indriyani yang kebetulan belanja di Pasar Pabean langsung menuju sumber suara jeritan minta tolong. Dia hafal pasti jeritan perempuan hendak melahirkan, dan benar.
"Karena ada tali pusar yang melilit dan tidak ada pisau yang steril secara medis, saya tidak berani beresiko kalau pinjam pisau dapur. Akhirnya kami temani naik Tossa ke RS," kata Indriyani.
Siti Romlah, Jumat (13/11/2020) siang tadi terus mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada Bidan Indriyani.
"Terima kasih saya ditolong," ucap dia.
-------------------
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul, "Dramatis, Bidan Indriyani Bantu Persalinan Darurat Seorang Ibu di Emperan Toko Pasar Pabean Surabaya" (SURYA.CO.ID/NURAINI FAIQ)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.