Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sleman Berencana Pindahkan TPS Warga Lereng Gunung Merapi

Kompas.com - 13/11/2020, 09:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana memindahkan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di lereng Gunung Merapi.

Kebijakan ini diambil karena sejumlah warga di daerah tersebut sudah mulai dievakuasi dari tempat tinggalnya menyusul peningkatan status Gunung Merapi dan meluasnya zona bahaya.

Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi mengatakan, pemindahan TPS untuk warga yang harus mengungsi dimungkinkan dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 tahun 2018.

"Untuk persiapan ada beberapa hal yang kami lakukan, kami koordinasi juga dengan pemangku kepentingan, kondisi apa dan akan mengambil langkah seperti apa akan kami tentukan pada akhir November," kata Trapsi saat dihubungi awak media, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali Minta Dievakuasi

Sebelum berencana memindahkan TPS warga lereng Gunung Merapi yang mengungsi, KPU Sleman sudah terlebih dulu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman.

Hasil komunikasi dua lembaga tersebut, kata Trapsi, ada kemungkinan warga yang tinggal dalam radius 5 kilometer dari puncak Merapi mengungsi dalam waktu lama.

"Bisa satu bulan, dua bukan atau tiga bulan. Sementara ini di PKPU 8 2018, yang dimungkinkan adalah perpindahan pemilih," ujar Trapsi.

Menurut Trapsi, warga yang bakal pindah ke TPS terdekat dari lokasi pengungsian adalah mereka yang berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman.

"Itu opsi sementara ini, akan kami pantau lebih lanjut di akhir November besok," jelas dia.

Baca juga: 30 Sekolah di Sleman Siap Dijadikan Barak Pengungsian Merapi

Lebih lanjut, KPU Sleman juga menyatakan, saat hari pencoblosan Pilkada Sleman protokol kesehatan secara ketat bakal diterapkan.

Pasalnya, pemungutan suara berlangsung saat pandemi yang masih merebak.

"Warga wajib membawa masker sendiri, pulpen sendiri, dan ketika di TPS akan diberi sarung tangan plastik sekali pakai, masuk maksimal sembilan pemilih di dalam TPS, ketika selesai coblos, sarung tangan dibuang di tempat sampah yang sudah disediakan," katanya.

"Lalu tinta ditetes bukan dicelup, keluar cuci tangan, kami akan menyiapkan kebutuhan logistik yang itu, pendamping kelompok rentan, kami masih menunggu perubahan PKPU," sambung Trapsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com