Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tukang Parkir yang Foto Pemulung Mengaji hingga Viral karena Ingat Anaknya yang Hafiz Al Quran

Kompas.com - 13/11/2020, 06:00 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Kisah hidup Muhammad Ghifari Akbar (16), seorang pemulung dari Garut yang pergi dari rumah sejak putus sekolah kelas 4 sekolah dasar untuk mencari ibunya, kini diangkat menjadi anak asuh Syekh Ali Jaber setelah fotonya viral saat sedang membaca Al Quran di pelataran parkir Jalan Braga, Kota Bandung.

Terkenalnya Akbar ini tidak lepas dari peran seorang juru parkir yang membagikan foto remaja itu di media sosial. Juru parkir tersebut adalah Hermawan (40).

Juru parkir pemilik akun Instagram @awan_rozy ini sengaja memotret Akbar yang sedang mengaji di pelataran Jalan Braga, Kota Bandung, pada tanggal 27 Oktober 2020 sore saat gerimis.

Hermawan sengaja memotret Akbar yang sedang mengaji dengan pakaian lusuh dan karung pemulung di sampingnya karena hal itu bukan pemandangan biasa.

“Ya, lagi hujan-hujan, ada anak ngaji kan, ya saya foto aja, karena itu kan pemandangan yang gimanalah gitu bagi saya,” katanya saat dihubungi lewat telepon genggamnya oleh wartawan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Menangis Saat Telepon Akbar, Pemulung yang Baca Al Quran di Emperan Toko

Hermawan mengaku, sebelumnya ia tidak pernah melihat sosok Akbar di Jalan Braga tempat Hermawan bekerja.

Hermawan menceritakan, sore itu, saat hujan rintik-rintik, ia tengah mengantar seorang pelanggan menyeberang jalan menggunakan payung. Ia tibat-tiba melihat ada seorang anak pemulung yang sedang membaca Quran.

“Pas ada konsumen yang minta diantar ke toko seberang pakai payung karena hujan, saya antar. Pas ke toko seberang, saya lihat dia lagi ngaji, pas kembali, dia masih ngaji,” katanya.

Setelah memotret pemandangan yang menurutnya tidak biasa, Hermawan tidak langsung membagikan foto tersebut di akun Instagram miliknya.

Baru pada malam harinya sekitar pukul 19.00 WIB, ia membagikan foto tersebut di akun Facebook miliknya. Namun, ia segera menghapus unggahan itu karena merasa kasihan kepada anak tersebut.

“Setelah di-posting di Facebook jam 7 malam, pikiran saya berubah, kasihanlah, dalam hati saya bilang biarlah ini jadi konsumsi saya saja,” katanya.

Namun, entah mengapa malam itu juga pikirannya kembali berubah hingga foto tersebut kembali diunggah di Facebook sekitar pukul 21.30 WIB.

Keesokan harinya, banyak orang mengirim pesan ke akun Facebook miliknya dan menyukai foto tersebut. Bahka,n banyak dari mereka yang meminta izin untuk disebar kembali.

“Kata istri saya, main IG, Pak, karena fotonya ini banyak yang dicomot buat diunggah ke IG, baru besoknya saya unggah ke IG,” katanya.

Setelah foto tersebut diunggah di akun IG miliknya, Awan mengaku banyak orang yang menghubunginya untuk meminta bantuan menghubungi pemulung itu karena ingin memberi bantuan. Namun, ia tidak mengetahui keberadaan anak tersebut.

“Saya bilang saya enggak tahu, saya cuma di jalan moto, saya mah cuma tukang parkir,” kata pria yang biasa dipanggil Awan ini.

Baca juga: Kisah Akbar, Remaja Pemulung yang Hidup di Jalan dan Cari Ibunya, Hanya Berbekal Sarung dan Al Quran

Hermawan, warga Kampung Babakan Sawah, RT 003 RW 007, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, ini mengaku, meski nasib Akbar saat ini terangkat setelah foto jepretannya viral di media sosial, ia tidak merasa itu adalah berkat jasanya.

“Viral atau enggaknya, itu mah sudah jadi ketentuan yang di atas. Saya moto anak kecil yang suka ngaji itu. Karena satu (alasannya), anak saya juga lagi program hafiz, saya suka kalau ada anak kecil, apalagi lagi hujan-hujan dan pemulung yang ngaji, ini pemandangan luar biasa,” kata bapak dua anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com