YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyiapkan puluhan gedung sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian warga lereng Gunung Merapi.
"Kaitan dengan tanggap darurat ini, dari BPBD dan tim relawan sudah ketemu kami, sudah memetakan sekolah-sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, Kamis (12/11/2020).
Hal ini dilakukan untuk skenario jika nantinya radius bahaya menjadi 9 Km dan jumlah warga yang harus mengungsi lebih banyak lagi.
Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kapasitas barak pengungsian hanya bisa diisi 50 persen.
"Sekiranya nanti perlu penambahan tempat pengungsian dan diperkirakan kalau yang harus di kosongkan 9 Km (dari Puncak Gunung Merapi). Apalagi di masa pandemi barak pengungsian maksimal hanya dihuni 50 persen," ungkapnya.
Baca juga: Jumlah Pengungsi Gunung Merapi di Sleman Kini 185 Orang
Menurutnya, dari hasil pemetaan ada 30 sekolah yang dipersiapkan untuk barak pengungsian.
Sekolah-sekolah tersebut berada di Kecamatan Cangkringan, Turi, Pakem dan Ngemplak.
"Ini skenario kalau sampai radius 9 Km. Kalau sekarang kan masih 5 Km," urainya.
Terkait rencana tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman meminta BPBD Sleman untuk berkoordinasi dengan desa. Kemudian desa dengan sekolah membuat MoU.
"Dalam rangka menyiapkan itu agar semua tertata dengan baik, Kami mohon membuat MoU antara Desa dengan sekolah," tuturnya.
Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali Minta Dievakuasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.