Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Sekolah di Sleman Siap Dijadikan Barak Pengungsian Merapi

Kompas.com - 12/11/2020, 23:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyiapkan puluhan gedung sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian warga lereng Gunung Merapi.

"Kaitan dengan tanggap darurat ini, dari BPBD dan tim relawan sudah ketemu kami, sudah memetakan sekolah-sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, Kamis (12/11/2020).

Hal ini dilakukan untuk skenario jika nantinya radius bahaya menjadi 9 Km dan jumlah warga yang harus mengungsi lebih banyak lagi.

Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kapasitas barak pengungsian hanya bisa diisi 50 persen.

"Sekiranya nanti perlu penambahan tempat pengungsian dan diperkirakan kalau yang harus di kosongkan 9 Km (dari Puncak Gunung Merapi). Apalagi di masa pandemi barak pengungsian maksimal hanya dihuni 50 persen," ungkapnya.

Baca juga: Jumlah Pengungsi Gunung Merapi di Sleman Kini 185 Orang

Menurutnya, dari hasil pemetaan ada 30 sekolah yang dipersiapkan untuk barak pengungsian.

Sekolah-sekolah tersebut berada di Kecamatan Cangkringan, Turi, Pakem dan Ngemplak.

"Ini skenario kalau sampai radius 9 Km. Kalau sekarang kan masih 5 Km," urainya.

Terkait rencana tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman meminta BPBD Sleman untuk berkoordinasi dengan desa. Kemudian desa dengan sekolah membuat MoU.

"Dalam rangka menyiapkan itu agar semua tertata dengan baik, Kami mohon membuat MoU antara Desa dengan sekolah," tuturnya.

Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali Minta Dievakuasi

MoU tersebut, lanjutnya, mengatur tentang penanganan kebersihan.

Selain itu juga keamanan terkait dengan aset yang dimiliki sekolah.

"MoU nya paling nggak harus mengatur kebersihan, kalau nanti selesai kan pemerintah desa juga harus bertanggungjawab. Keamanan aset sekolah, penggunaan ruang, kalau sudah selesai juga sterilisasi sekolah karena masa pandemi," tegasnya.

Pihaknya juga sudah memanggil kepala-kepala UPT Pelayanan pendidikan di masing-masing kecamatan untuk mengkomunikasikan terkait pembuatan MoU dengan pihak desa.

"Walaupun digunakan sekolah juga dapat perlindungan, dulu belum ada MoU sekarang saya minta paling tidak ada (MoU). Sekarang kan mitigasi semakin terencana dengan baik, dengan MoU ini Kita harapkan begitu selesai, sekolah dalam kondisi aman dan bersih," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com