Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Guru SMA di Sukoharjo Positif Covid-19 dan Tulari 12 Guru Lainnya

Kompas.com - 12/11/2020, 21:38 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Seorang guru salah satu SMA di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah positif terkena Covid-19 dan menulari 12 guru lain di sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Darno mengatakan, guru salah satu SMA di Kecamatan Polokarto positif Covid-19 diduga tertular dari istri dan anaknya yang diketahui positif terinfeksi virus corona.

Awalnya, kata dia, guru tersebut tidak merasakan keluhan apapun dan berkontak dengan para guru lainnya di sekolah. Karena ada anggota keluarganya positif, guru itu kemudian di-swab dan hasilnya positif.

"Terus teman-temannya yang kontak dengan guru itu di-swab bersama-sama. Ada 17 orang yang di-swab yang positif ada 12 orang," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Seorang Tenaga Pendidik Positif Covid-19, PTM Jalan Terus di Kota Madiun

Mengetahui ada guru positif dan menulari guru lain, sambung Darno, aktivitas sekolah tersebut ditutup sementara guna sterilisasi.

Sementara, para guru yang dinyatakan terpapar Covid-19 diminta untuk melaksanakan karantina mandiri di rumah karena kondisi mereka orang tanpa gejala (OTG).

"Untuk antisipasi penularan guru harus terbuka. Kalau ada keluarga dekat yang terpapar harus terbuka. Kemudian bisa didorong paling tidak minimal rapid test. Kalau dilihat hasilnya reaktif bisa ditindaklanjuti swab," ungkap dia.

Menurut Darno, pembelajaran tatap muka sekolah di Sukoharjo sampai sekarang belum dilakukan mengingat masih Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona.

"Penutupan sementara aktivitas sekolah langsung dimulai kemarin setelah mengetahui hasil swab para guru positif," kata dia.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, munculnya klaster sekolah di salah satu SMA di Kecamatan Polokarto bermula ada seorang guru positif Covid-19.

Kemudian dilakukan tracing kontak ada 10 orang guru yang di-swab hasilnya positif. Proses disinfeksi pun dilakukan sekolah untuk sterilisasi dari penularan Covid-19.

"Berikutnya dilakukan kontak tracing lini kedua. Sambil melihat di lini kedua itu yang terinfeksi siapa saja. Artinya, lini kedua bisa kontak erat pasien positif. Sehingga mereka bisa isolasi dulu sambil menunggu hasilnya seperti apa," terang dia.

Menurut Yunia, penutupan sementara sekolah ini sampai menunggu hasil swab kontak erat pada tracing lini kedua.

"Lamanya (penutupan) sampai menunggu hasil swab kontak erat lini kedua. Lini kedua ini ada lebih dari 20 orang yang di-swab," kata dia.

Sambil menunggu hasil itu juga, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo sekolah dilakukan proses disinfeksi untuk memutus penularan Covid-19.

Dikatakan Yunia, klaster penularan Covid-19 dari sekolah ini bukan merupakan kali pertama di Sukoharjo. Sebelumnya pernah ditemukan penularan Covid-19 dari klaster sekolah.

"Ini bukan kali pertama (klaster sekolahan). Sebelulnya sudah ada di SMA di kecamatan Sukoharjo," kata Yunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com