BOYOLALI, KOMPAS.com - Warga Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah mulai dievakuasi ke Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) pada Rabu (11/11/2020).
Mereka dievakuasi dari daerah rawan bencana ke daerah aman menyusul suara gemuruh Gunung Merapi.
Desa Klakah merupakan kawasan rawan bencana (KRB) karena jaraknya sekitar 3 hingga 4 kilometer dari Gunung Merapi.
Baca juga: Kapolda Jateng Akan Tindak Penambang Pasir yang Masih Beroperasi di Lereng Merapi
Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan, suara gemuruh terdengar setelah warga selesai mengikuti sosialisasi tanggap bencana Gunung Merapi.
Sosialisasi kepada warga lereng Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY masif dilakukan sejak dinaikkan statusnya dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).
"Setelah selesai sosialisasi ada (suara) gemuruh dari atas (Merapi). Warga sebetulnya mau turun. Ditambah dengan suara itu (Gunung Merapi) warga minta turun (dievakuasi)," kata Marwoto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
Pihaknya menerjunkan armada untuk mengevakuasi warga turun ke tempat pengungsian sementara yang disiapkan pemerintah desa di TPPS Bale Desa Klakah.
Baca juga: Dishub Sleman Pasang 20 Lampu Penerangan di Jalur Evakuasi Merapi
Mereka dievakuasi bersama dengan warga kelompok rentan.
Mereka setiap malam tidur di pengungsian dan pagi hingga sore harinya mereka beraktivitas seperti biasa di rumah, seperti mengurus sawah dan mencari pakan ternak.
"Data sampai tadi malam ada 84 orang pengungsi. Mereka terdiri lansia (lanjut usia) dan balita," terang dia.