Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Hidrometeorologi Intai Cianjur di Akhir Tahun, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 12/11/2020, 10:05 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengingatkan ancaman bencana hidrometerologi akhir tahun ini.

Disampaikan Sekretaris BPBD Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan, potensi bencana yang dipengaruhi faktor cuaca seperti banjir, longsor, hingga angin puting beliung itu, cukup tinggi.

"Curah hujan di Cianjur saat ini tinggi, dan puncaknya diprediksi Desember mendatang," kata Irfan kepada Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Sopir Bus Masuk Jurang di Pamijahan: Rem Blong, Saya Arahkan ke Gundukan Pasir, tapi Malah Terjun...

Intensitas hujan yang tinggi berpotensi bencana yang bisa terjadi setiap waktu, dan beberapa peristiwa bencana telah terjadi di sejumlah tempat.

"Dalam sebulan terakhir iini sekurangnya ada lima kejadian banjir bandang dan tanah longsor di wilayah selatan," ujar dia.

“Secara akumulasi, peristiwa bencana alam di sepanjang  tahun ini sebanyak 120 kali, didominasi pergerakan tanah dan longsor serta banjir,” Irfan menambahkan.

Baca juga: 5 Fakta Baru Madu Palsu Khas Banten, Ternyata Diotaki oleh Penjual Mi Ayam

Menutur Irfan, dengan kondisi dan letak geografis perbukitan di hampir seluruh wilayah memosisikan Cianjur sebagai daerah rawan bencana di Indonesia.

"Semua jenis bencana bisa terjadi di sini termasuk Tsunami, karena Cianjur punya bentangan garis pantai yang cukup panjang 75  kilometer, di Agrabinta, Sindangbarang dan Cidaun," ucapnya.

Dirikan gudang logistik

Oleh karena itu, BPBD dan pemerintah daerah kembali menggiatkan kewaspadaan dan ketanggapdaruratan bencana, salah satunya rencana mendirikan gudang logistik di wilayah-wilayah rawan bencana.

"Keberadaan gudang logistik ini penting, karena untuk penanganan kebencanaan itu harus segera, tidak bisa menunggu. Selama ini kan logistik dibawa dari Cianjur (pusat kota)," terang dia.

Baca juga: Dari La Nina, Potensi Tsunami hingga Banjir, Jabar Bersiaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Lebih lanjut dikatakan, menghadapi ancaman bencana akhir tahun ini, BPBD Cianjur juga telah menyiagakan ribuan relawan tanggap bencana atau retana yang berjumlah 1.832 orang.

"Di setiap desa kita punya 5 personel Retana. Kesiapsiagaan dimulai dari tingkat kampung atau RW," ucap Irfan.

"Namun, sejauh ini belum status siaga bencana. Masih proses kajian dan ditinjau dulu, kendati sudah ada beberapa bencana bulan lalu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com