Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Video Mesum Dokter dan Bidan di Jember, Dilakukan di Rumah Dinas dan Pelaku Sempat Menghilang

Kompas.com - 12/11/2020, 07:15 WIB
Rachmawati

Editor

“Alhamdulillah warga tidak anarkis, Tapi mereka telah mencemarkan nama baik desa,” papar dia.

Baca juga: Digerebek Satpol PP, Pasangan Mesum Sembunyi di Balik Lemari, Ternyata ASN Honorer

Dokter dan bidan mengakui video mesum

Sementara itu, Kepala TU Puskesmas Curahnongko Moh Sholeh membenarkan jika pria di video tersebut adalah pejabat puskemas dan bidan yang bertugas di Puskemas Curahnongko.

Dia mengaku sudah memanggil kedua pelaku tersebut dan mereka mengaku sebagai pemeran di video tersebut.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.

“Iya, ada pengakuan, nantinya ada panggilan dari Dinas Kesehatan,” ucap dia.

Sholeh sempat bertanya kepada kedua pelaku, kapan video tersebut direkam. Namun AM dan AY mengaku sudah lupa.

Baca juga: Fakta 2 Honorer Pemkab Bintan Mesum di Mobil, Bolos Kerja dan Mengaku Salah di Depan Sekda

Sementara itu dari rekaman CCTV yang ada di puskesmas, perbuatan mesum tersebut diduga terjadi pada bulan Oktober 2020.

Di rekaman CCTV tersebut, terlihat keduanya keluar dari rumah dinas sekitar pukul 14.09 WIB.

Terlihat juga mobil jenis Honda warna putih yang terekamn di halamn rumah dinas yang jaraknya tak begitu jauh dari puskesmas.

"Selanjutnya bukan wewenang saya lagi. Jadi saya serahkan ke Dinkes, karena untuk selanjutnya tugas dinas terkait. Sedangkan untuk video tersebut, saya tidak bisa mengomentari," lanjutnya.

Baca juga: Direkam Saat Mesum dengan Pacar, Gadis Majalengka Diperkosa dan Diperas oleh Seorang Pria

Ia mengatakan tak mengetahui pelaku yang pertama kali menyebar video tersebut. Menurutnya saat warga menghubungi nomor ponsel yang pertama kali menyebarkan video tersebut, sudah tak bisa dihubungi.

Sementara itu Kapolsek Tempurejo AKP M Zuhri mengatakan jika pihaknya juga sudah mendengar adanya video mesum tersebut.

“Namun, belum ada laporan, kami tidak menindaklanjuti,” ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Robertus Belarminus) Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com