Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilkada Sulut, Olly Janji Turunkan Angka Kemiskinan, VAP Bela Kaum Disabilitas

Kompas.com - 12/11/2020, 06:58 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat kedua untuk kandidat Pilkada Sulawesi Utara 2020, Rabu (11/11/2020) malam.

Ketiga pasangan calon (paslon), Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar (CEP-SSL), Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene (VAP-HR) dan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (Olly-Steven) pun adu visi dan misi.

Dalam pemaparan jawaban atas pertanyaan penanggulangan kemiskinan, pasangan nomor urut tiga, Olly-Steven berjanji akan kembali menurunkan angka kemiskinan.

Baca juga: Debat Pilkada Sulut, Tiga Kali Cagub Nomor 2 Sebut Tak Mau Lagi Masuk Penjara

Di mana pada 2019, tingkat kemiskinan berada pada 7,51 persen, bahkan di bawah tingkat kemiskinan nasional.

Namun, pada 2020, di tengah bencana Covid-19, oleh Biro Pusat Statistik merilis tingkat kemiskinan naik menjadi 7,61 persen atau meningkat 3.370 orang.

Lalu, peningkatan terbuka naik menjadi 7,37 persen, dari sebelumnya 6,01 persen.

Menurut Olly, ia dan Steven memiliki program strategis dalam penanggulangan kemiskinan, melalui pemetaan data, yakni paling miskin, miskin dan rentan miskin.

“Pertama untuk yang paling miskin, adalah mengurangi beban jangka pendek dengan memberikan bantuan sosial, bantuan nelayan, bantuan pertanian dan menjamin nilai tukar petani,” kata Olly.

Baca juga: Positif Covid-19 di Sulut Bertambah 110 Kasus dalam 2 Hari Terakhir

Untuk data miskin, Olly-Steven akan mengembangkan UMKM dan asuransi pertanian, memutuskan kemiskinan lewat kesehatan dan pendidikan serta bersinergi dengan pemerintah pusat.

“Sedangkan untuk rentan miskin, kami akan memberikan pelatihan keahlian,” tambah dia.

Sedangkan, pasangan nomor urut satu CEP-SSL ditanyai tentang bagaimana memajukan kesejahteraan umum, komitmen, kebijakan dan strategi untuk menjamin dan memberikan keadilan gender terhadap kelompok minoritas dan anak.

“Kami akan bersinergi dengan bupati atau wali kota dalam melakukan upaya keseimbangan dalam pembangunan, terutama untuk menjamin dan memberikan keadilan gender terhadap kelompok minoritas dan anak. Jadi gubernur jangan one man show, karena capaian data-data BPS itu bukan hanya gubernur tapi juga kinerja bupati dan wali kota,” ucap SSL.

Semenetara itu, pasangan nomor urut dua, VAP-HR ditanyai soal kebijakan dalam perlakuan khusus terhadap penyandang disabilitas.

Baca juga: Tiga Calon Kepala Daerah yang Diusung PDI-P di Sulut Miliki Harta Ratusan Miliar Rupiah

“Kami tegas, jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, kebijakan pemerintahan kami adalah membangun sarana dan prasarana infrastruktur yang ramah kepada kaum disabilitas,” terang HR.

VAP menambahkan, dalam pemerintahannya akan benar-benar berpihak kepada kaum disabilitas.

Sebelum acara debat, Ketua KPU Sulut, DR Ardiles Mewoh mengharapkan hasil debat bisa memperkuat pemahaman masyarakat terhadap visi dan misi paslon.

“Sehingga di tanggal 9 Desember nanti, masyarakat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih mereka,” ucap Mewoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com