Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Banten Akui Sulit Bedakan Madu Palsu dan Asli

Kompas.com - 11/11/2020, 21:36 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengakui sulit membedakan madu khas Banten yang asli dan palsu secara kasat mata.

Madu palsu yang diproduksi oleh MS (47) dari warnanya sama dengan madu asli yang dihasilkan dari lebah secara alami maupun budidaya.

"Fisik, tampilan sama dia warnanya, rasa manisnya sama dengan aslinya," kata Fiandar kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).

Bahkan, agar meyakinkan para konsumennya, kemasan madu palsu dimasukan ke botol ukuran 600 ml dan dibalut dengan pelepah pohon pisang.

Baca juga: Cara Bedakan Madu Asli dengan yang Palsu Menurut Petani Banten

Meskipun secara kasat mata sama, bahan yang digunakan oleh MS untuk membuat madu palsu sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Molases itu bahaya, tetes tebu atau ampas tebu saat memproduksi gula, bisa kena diabetes," ujar Fiandar.

Molases digunakan sebagai pewarna agar mirip dengan warna madu.

Sedangkan cairan glukosa digunakan untuk bahan pemanis pembuatan madu palsu.

Kemudian fruktosa digunakan oleh pelaku sebagai pengental cairan.

"Izin edarnya dilanggar, standar keamanan pangannya juga dilanggar," tandas Fiandar.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten membongkar produksi madu palsu khas Banten.

Para pelaku memanfaatkan adanya pandemi Covid-19 untuk memproduksi dan mengedarkan madu palsu sebagai obat daya tahan tubuh.

Dari hasil pengungkapan tersebut, petugas mengamankan tiga orang tersangka, yakni penjual dan pemilik pabrik pembuatan madu palsu.

Ketiga pelaku yakni As (24), warga Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, sebagai penjual.

Baca juga: Mengintip Pabrik Madu Palsu Beromzet Ratusan Juta Rupiah di Kembangan

Kemudian, Tm (35), warga Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai karyawan pabrik madu.

Selanjutnya, MS (47) warga Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebagai pemilik pabrik madu palsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com