SERANG, KOMPAS.com - Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengakui sulit membedakan madu khas Banten yang asli dan palsu secara kasat mata.
Madu palsu yang diproduksi oleh MS (47) dari warnanya sama dengan madu asli yang dihasilkan dari lebah secara alami maupun budidaya.
"Fisik, tampilan sama dia warnanya, rasa manisnya sama dengan aslinya," kata Fiandar kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).
Bahkan, agar meyakinkan para konsumennya, kemasan madu palsu dimasukan ke botol ukuran 600 ml dan dibalut dengan pelepah pohon pisang.
Baca juga: Cara Bedakan Madu Asli dengan yang Palsu Menurut Petani Banten
Meskipun secara kasat mata sama, bahan yang digunakan oleh MS untuk membuat madu palsu sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Molases itu bahaya, tetes tebu atau ampas tebu saat memproduksi gula, bisa kena diabetes," ujar Fiandar.
Molases digunakan sebagai pewarna agar mirip dengan warna madu.
Sedangkan cairan glukosa digunakan untuk bahan pemanis pembuatan madu palsu.
Kemudian fruktosa digunakan oleh pelaku sebagai pengental cairan.
"Izin edarnya dilanggar, standar keamanan pangannya juga dilanggar," tandas Fiandar.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan