Selain itu, sambungnya, setelah pandemi Covid-19 pesanannya semakin bertambah banyak.
Dalam satu bulan, sambung MS, ia mendapat keuntungan sebesar Rp 660 juta per bulan. Dari keuntungan itu, sebagiannya disumbangkan kepada yatim piatu.
"Kalau keuntungannya dibagi buat diberikan sebagian untuk yatim piatu dan keuntungan sehari-hari," uajrnya.
Baca juga: Kisah Tragis Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar dengan Tangan dan Kaki Dirantai
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap tersangka, madu palsu yang disebut khas Banten itu sudah dijual ke seluruh wilayah di Pulau Jawa.
"Jualnya secara online, selain di sepanjang jalan daerah Lebak. Tidak hanya menyebar di wilayah Jakarta dan Banten saja, tapi wilayah Jabar, Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan di luar Pulau Jawa," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Nunung Safruddin.
Baca juga: Dinkes: Madu Banten Palsu Berbahaya, Bisa Sebabkan Kematian
(Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.