Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Anak yang Ibunya Dibakar di Kulon Progo: Dia Datang Hanya untuk Minta Uang

Kompas.com - 11/11/2020, 15:51 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Sedih menggelanyut hati Aditya Yoga Pratama (19) asal Pedukuhan (dusun) Tawang, Kalurahan (desa) Banyuroto, Kapanewon (kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Remaja yang akrab disapa Adit ini mengingat kembali ibunya, Catur Atminingsih (54), yang telah meninggal dunia tidak lama akibat penganiayaan dengan cara dibakar.

Pelakunya adalah Agus Trikoyopari Suda (51) asal kecamatan Sentolo.

Ningsih, panggilan Catur, dan Adit mengenal cukup baik si pelaku karena ia sering bertandang ke rumah mereka di Tawang.

"(Sejak) awal-awal 2015. Wonge mora moro ra jelas kuwi (bahasa Jawa: orangnya datang pergi tidak jelas begitu)," kata Adit di sela menunggu rekonstruksi yang berlangsung di sebuah jalan kecil Tawang, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Pos Paslon Wali Kota Makassar Dibakar, Polisi Belum Temukan Unsur Politik

Adit menceritakan, Ningsih sehari-hari bekerja sebagai tukang giling sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nanggulan. Sampah digiling untuk dijadikan pupuk.

Penghasilan Ningsih dari menggiling ini cukup untuk menghidupi keluarga kecil mereka, hingga ia tamat sekolah.

Agus hadir dalam kehidupan Ningsih sejak lama. Adit mengenal Agus sejak 2015 karena sering bertandang ke rumah.

Adit menceritakan, ia tidak memperhatikan seksama sejauh mana hubungan keduanya.

"(Ibu juga) tidak pernah cerita. Bahkan tidak pernah cerita kalau sampai niat nikah segala," kata Adit.

Adit hanya menemui kejanggalan di tiap Agus ke rumah. Laki-laki setengah baya ini selalu meminta uang ke ibunya, baik untuk beli rokok hingga pulsa.

"Beli paket-an (pulsa). nggo tuku rokok (untuk beli rokok). Datang hanya untuk minta uang," kata Adit.

Ningsih, kata Adit, meminta Agus tidak lagi meminta uang dan menyuruhnya bekerja lebih giat. Menurut Adit, Agus  tidak menggubris nasihat itu.

Sejauh ini, Adit mengetahui Agus pekerja serabutan. Ia juga tukang mengangkat pasir di kali Progo. Pria ini tetap sering datang. Tiap datang, Ningsih memberi uang.

Adit mengingat bagaimana Ningsih rela memberi motor Yamaha Vega ketika Agus memintanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com