Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok gara-gara Anak Menangis, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri

Kompas.com - 11/11/2020, 13:53 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang ibu rumah tangga di Nunukan, Kalimantan Utara, ditemukan tewas gantung diri di sebuah rumah kontrakan dua lantai di Jalan Pendidikan RT 02, Nunukan Utara, Selasa (10/11/2020).

Seutas tali rafia membelit lehernya yang membiru dengan bekas jeratan, sedangkan anak perempuan berusia sekitar 11 bulan menangis keras tak jauh dari tempat si ibu gantung diri.

"Kejadiannya kemarin maghrib itu, kami juga tidak tahu, cuma mendengar saja bayi perempuan Kak N yang 11 bulan itu menangis terus. Mereka di kamar dan posisi pintu terkunci," ujar Dewi, tetangga korban, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Hubungan Asmara Tak Direstui, Gadis Penjual Kopi Nekat Gantung Diri
Dewi menuturkan, ia sudah bertetangga dengan korban N dan sama-sama menjadi penghuni rumah sewa selama tiga tahun.

Ada empat petak yang disewakan di rumah tersebut, dua kamar di lantai atas berstruktur kayu, dan dua kamar di lantai dasar merupakan tembok atau permanen.

Ia juga mengatakan jarang bertemu dan mengobrol dengan N.

Selain pendiam, N juga jarang turun ke bawah untuk berkumpul dengan sesama penyewa rumah.

‘’Ada dua dia punya anak, pertama usianya tiga tahun laki laki, anak pertamanya lebih sering ikut atoknya (kakeknya) dan kedua masih susu badan umurnya 11 bulan. Cuma memang kami jarang ngobrol, ya begitulah sibuk masing-masing,’’ katanya.

Dewi juga tidak menyangka N bunuh diri. Padahal, sejak tiga tahun bertetangga, ia jarang melihatnya cekcok dengan suaminya.

Jika terjadi keributan, Dewi dan penghuni kamar bawah akan mendengar suara gaduh karena lantai bagian atas terbuat dari kayu.

Sementara saat kejadian, Dewi hanya mendengar anak anak menangis keras tidak ada keributan yang terjadi.

"Memang waktu itu istrinya pulang balik kelihatan ndak enak hati, sempat dengar suara waktu maghrib macam kesurupan. Kami juga ndak berani naik, tahu-tahu sudah ribut katanya gantung diri," Dewi bercerita.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Diduga Gantung Diri, Tulis Pesan di Buku Tabungan

Kaur Sub Bagian Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengungkapkan, N (31) diduga bunuh diri.

Dari beberapa keterangan yang diperoleh dari suami korban dan kerabatnya, N sempat cekcok dan adu mulut dengan suaminya karena anaknya yang menangis.

‘’Waktu Awik suaminya pulang kerja sekitar pukul 16.00 Wita, dia mendapati anaknya menangis, ditanyalah si anak dan menjawab dipukul ibunya, dia tegurlah istrinya dan bertengkar mulut, suaminya kemudian pergi dari rumah,’’ujarnya.

Suami N baru kembali ke rumah saat maghrib atau sekitar pukul 18.00 Wita. Saat itu ia kembali mendengar anaknya menangis kencang di dalam kamar, sedangkan pintu rumahnya terkunci dari dalam.

Teriakan panggilan Awik yang tak digubris istrinya membuatnya langsung mendobrak pintu, saat terbuka, ia melihat tubuh istrinya tergantung di plafon kamar.

‘’Dia turunkan tubuh istrinya dan membawanya ke puskesmas, dokter menyatakan korban meninggal dunia. Jenazah korban kemudian dibawa petugas ke RSUD Nunukan untuk visum sebelum dikebumikan,’’ katanya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself

Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com