SERANG, KOMPAS.com - Pemilik pabrik pembuatan madu Banten palsu, MS (47) mengaku keuntungan menjalankan bisnisnya sebesar Rp 660 juta per bulan.
Dari keuntungan itu, disisihkan sebagian untuk disumbangkan kepada yatim piatu.
"Kalau keuntungan dibagi buat diberikan sebagian untuk yatim piatu dan kebutuhan sehari-hari," ujar MS di Mapolda Banten, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Selama 1 Tahun, Keuntungan Jual Madu Banten Palsu Mencapai Rp 8 Miliar
MS yang sebelumnya berprofesi sebagai penjual mie ayam di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, tertarik membuat madu palsu karena tergiur keuntungannya yang besar.
Akhirnya, MS menyewa sebuah rumah di daerah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
Rumah itu dijadikan tempat produksi madu palsu.
"Sudah hampir satu tahun, sebelum pandemi. Nah, setelah ada pandemi (Covid-19) pesanan tambah banyak," ujar MS.
Baca juga: Bilangnya Madu Asli Banten, Ternyata Bikinan Jakarta Barat