KOMPAS.com - Bus pariwisata Sari Harun yang membawa 64 penumpang asal Sumedang terjun ke jurang di Tasikmalaya pada Selasa (10/11/2020).
Bus tersebut dalam perjalanan pulang usai ziarah di obyek wisata religi di Pamijahan, Tasikmalaya.
Saat melintas di Kampung Kaca-kaca, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, bus tersebut masuk ke jurang dengan posisi depan bus di dasar tebing (nyungsep).
Baca juga: Sopir Bus Masuk Jurang di Pamijahan: Rem Blong, Saya Arahkan ke Gundukan Pasir, tapi Malah Terjun...
Kepada polisi, sopir bus yang bernama Febri Susanto (43) bercerita, saat bus keluar dari terminal lokasi ziarah Syech Abdul Muhyi, kondisi rem masih berfungsi baik.
Bus kemudian menapaki jalan menurun dengan medan di sebelah kiri jurang dan sebelah kanan tebing. Namun, setelah bus melaju di turunan dan tanjakan sekitar 500 meter dari area parkir, rem malah tak berfungsi dan ia berupaya untuk menghentikan kendaraannya.
"Saat mau menahan laju bus, saya merasakan rem tak berfungsi. Sempat saya kocok, tapi tak membawa hasil," ujar Febri.
Baca juga: Jerit Histeris Penumpang Bus Pariwisata yang Terjun ke Jurang Usai Wisata Ziarah
Penumpang mulai panik setelah tahu bus mengalami rem blong.
"Saya banting ke kanan diserempetkan ke tebing dengan harapan bus berhenti," ujar Febri, dilansir dari tribunjabar.id.
Namun, bus tetap meluncur dan bahkan mulai mengencang.
Ketika di depan ada belokan ke kanan, bus kembali dicoba dibenturkan ke tebing sebelah kanan, termasuk berencana ditabrakkan ke gundukan pasir di pinggir jalan sebelah kiri bus agar lajunya semakin pelan dan berhenti.
Baca juga: Bus Pariwisata Terjun ke Jurang Usai Ziarah ke Pamijahan, Puluhan Penumpang Jadi Korban
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan