Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Puncak Musim Hujan di Bali yang Diprediksi Terjadi Mulai Desember

Kompas.com - 10/11/2020, 22:58 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat dan para pemangku kepentingan di Provinsi Bali untuk mewaspadai puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi mulai Desember hingga Januari 2021.

"Yang perlu diperhatikan adalah curah hujan yang meningkat hampir 50 persen pada musim hujan kali ini, antara lain karena pengaruh La Nina serta fenomena Madden Julian Oscilation atau MJO (pergerakan udara basah) yang akan melewati Bali," kata Dwikorita dalam keterangan pers yang diterima Antara di Denpasar, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Jerinx: Saya Berjanji Tidak Membuat Gaduh Pihak yang Merasa Diganggu oleh Saya

Dwikorita menyampaikan hal tersebut saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan, Jayasabha, Denpasar pada Senin (9/11/2020) malam.

"Kawasan tengah dan selatan Bali yang diperkirakan paling berpotensi mengalami curah hujan tinggi dan nyaris merata," katanya.

Baca juga: Jerinx: Jika Divonis Bersalah, Saya Mohon Dihukum Percobaan atau Tahanan Rumah

Ia berharap masyarakat dan pemangku kepentingan di Bali tetap mewaspadai kondisi curah hujan tinggi tersebut, terutama terkait dengan potensi terjadinya bencana.

"Bencana seperti tanah longsor, banjir bandang dan lainnya, patut diwaspadai karena MJO yang berhembus dari Samudera Hindia ini kami perkirakan melintasi Bali selama 2-5 hari dan akan memperkuat curah hujan," katanya.

Di sisi lain, ia menyatakan bersyukur Pemprov Bali sangat sigap dan responsif dalam mendukung upaya dan program BMKG yang keseluruhannya bisa berjalan dengan maksimal di Bali.

"Selain pembangunan shelter seismik, program Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan Provinsi Bali tahun 2020 yang dibuka hari ini juga kami laporkan sudah berjalan dengan sukses," katanya.

Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan ini diikuti oleh 25 perwakilan nelayan yang berada di kabupaten/kota di Bali, dan berlangsung selama tiga hari.

Program yang sudah berjalan selama empat tahun hingga tahun ini, kata Dwikorita Karnawati, bertujuan mendidik para nelayan untuk bisa mengetahui cuaca ekstrem dan zona aman serta tempat berkumpulnya ikan untuk ditangkap.

Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan mendukung penuh berbagai upaya yang dilaksanakan BMKG dalam peranannya memberikan informasi cuaca hingga peringatan kebencanaan, khususnya di Bali.

"Saya dan pemerintah provinsi mendukung penuh upaya pihak BMKG dalam memberikan informasi kepada masyarakat, seperti pemasangan shelter sensor gempa (seismik) baru-baru ini di Buleleng dan Jembrana. Kita di Bali satu komando untuk itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com