Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas Sejauh 2.500 Meter

Kompas.com - 10/11/2020, 19:38 WIB
Hendri Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARO, KOMPAS.com - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Selasa (10/11/2020).

Informasi terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, Gunung Sinabung kembali mengalami aktivitas awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 2.500 meter dan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, untuk aktivitas awan panas yang terjadi hari ini tercatat sebanyak dua kali.

Dirinya mengatakan, untuk awan panas pertama kali terjadi sekitar pukul 14.22 WIB.

Baca juga: Tak Hanya Awan Panas, Gunung Sinabung Juga Keluarkan Lava Pijar

Selanjutnya terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sekitar pukul 16.50 WIB.

Untuk awan panas kedua ini, terjadi dengan jarak luncur lebih jauh, tepatnya sejauh 2.500 meter.

Hendra mengatakan, arah luncuran awan panas ini masih sama dengan sebelumnya.

"Tadi kembali terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sejauh 2.500 meter, ke arah timur-tenggara," katanya.

Hendra menjelaskan, jika dilihat aktivitas Gunung Sinabung belakangan ini, pihaknya melihat ada penurunan aktivitas kegempaan dari beberapa waktu sebelumnya.

"Memang 4 hari terahir aktivitas Sinabung mengalami penurunan, ini dilihat dari menurunnya jumlah kegempaan yang terjadi di sinabung. Namun demikian kuba lava yang diperkirakan mencapai 1,5 juta kubik itu dapat mengancam terjadinya awan panas guguran, jadi warga diimbau waspada," katanya.

Meskipun terlihat adanya penurunan jumlah gempa, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada.

Pasalnya, dengan adanya kubah lava yang semakin terlihat saat ini tentunya potensi terjadinya awan panas guguran dan erupsi masih cukup tinggi.

Gunung Api Sinabung masih berstatus Siaga Level 3. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Baca juga: Gunung Sinabung Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu Turun di Berastagi

 

Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com