KARO, KOMPAS.com - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Selasa (10/11/2020).
Informasi terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, Gunung Sinabung kembali mengalami aktivitas awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 2.500 meter dan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, untuk aktivitas awan panas yang terjadi hari ini tercatat sebanyak dua kali.
Dirinya mengatakan, untuk awan panas pertama kali terjadi sekitar pukul 14.22 WIB.
Baca juga: Tak Hanya Awan Panas, Gunung Sinabung Juga Keluarkan Lava Pijar
Selanjutnya terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sekitar pukul 16.50 WIB.
Untuk awan panas kedua ini, terjadi dengan jarak luncur lebih jauh, tepatnya sejauh 2.500 meter.
Hendra mengatakan, arah luncuran awan panas ini masih sama dengan sebelumnya.
"Tadi kembali terjadi lagi aktivitas awan panas guguran sejauh 2.500 meter, ke arah timur-tenggara," katanya.
Hendra menjelaskan, jika dilihat aktivitas Gunung Sinabung belakangan ini, pihaknya melihat ada penurunan aktivitas kegempaan dari beberapa waktu sebelumnya.
"Memang 4 hari terahir aktivitas Sinabung mengalami penurunan, ini dilihat dari menurunnya jumlah kegempaan yang terjadi di sinabung. Namun demikian kuba lava yang diperkirakan mencapai 1,5 juta kubik itu dapat mengancam terjadinya awan panas guguran, jadi warga diimbau waspada," katanya.
Meskipun terlihat adanya penurunan jumlah gempa, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada.
Pasalnya, dengan adanya kubah lava yang semakin terlihat saat ini tentunya potensi terjadinya awan panas guguran dan erupsi masih cukup tinggi.
Gunung Api Sinabung masih berstatus Siaga Level 3. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Baca juga: Gunung Sinabung Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu Turun di Berastagi
Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.