Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Rektor Unhas Arnold Mononutu Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Sosoknya

Kompas.com - 10/11/2020, 19:32 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Arnold Mononutu, mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. 

Arnold menjadi satu dari 6 tokoh yang menerima gelar pahlawan yang penganugerahannya berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Bagi warga Makassar, khususnya di dunia akademik Arnold Mononutu bukanlah orang yang baru. Pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara (4/12/1896) ini pernah menjabat sebagai Rektor Unhas pada tahun 1960 hingga 1965.

Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengaku sangat bangga dengan gelar yang diterima oleh pria yang bernama lengkap Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu ini. 

Baca juga: Presiden Jokowi Anugerahi Gelar Pahlawan Nasional Kepada 6 Tokoh Ini

Dwia sendiri memanggil Arnold dengan sapaan Om No. Bagi Dwia, mantan Menteri Penerangan era Presiden Soekarno ini merupakan sosok yang membentuk pondasi kuat bagi Unhas.

"Om No adalah tokoh nasionalis, yang memiliki spirit kebangsaan yang kuat. Pada saat beliau menjabat sebagai Rektor, beliau mewariskan sistem pendidikan berbasis nasionalisme yang mengakar," ujar Dwia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa sore. 

Dwia mengungkapkan, ketika menjabat sebagai Rektor, Arnold Mononutu berperan dalam pembukaan beberapa fakultas di Unhas, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 

Selain itu dia juga membuka Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

"Karakter sebagai kampus yang menjaga spirit negara kesatuan telah ada sejak awal berdirinya Unhas, itu salah satu jejak Om No," tambah Prof. Dwia. 

Sebelum menjabat sebagai Rektor Unhas, Arnold Manonutu pernah menjabat sebagai menteri di Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950), Kabinet Sukiman Suwirjo (1951-1952), dan Kabinet Wilopo (1952-1953).  

Dia juga merupakan Duta Besar Republik Indonesia yang pertama untuk China.

Arnold Mononutu memiliki kontribusi yang luar biasa pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia.  Dia tercatat bergerak bersama Mohammad Hatta dan kawan-kawan melalui Perhimpunan Indonesia di Eropa.

Baca juga: Raja Machmud Rumagesan Jadi Pahlawan Nasional, Gubernur Papua Barat: Kami Bangga

Dalam Keputusan Presiden Nomor 117/TK Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditandatangani Presiden tanggal 6 November 2020, gelar Pahlawan Nasional ini diberikan sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa yang luar biasa. 

Semasa hidupnya dia pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Arnold Manonutu wafat di Jakarta pada 5 September 1983. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com