Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Bocah 11 Tahun Dianiaya Tantenya, Disekap di Pasar dan Dipaksa Bekerja Jadi Buruh Angkut

Kompas.com - 10/11/2020, 19:19 WIB
Setyo Puji

Editor

Luka tersebut diduga akibat dianiaya oleh tantenya tersebut.

Baca juga: Tak Hanya Kekerasan Fisik, Bocah yang Dirantai Tantenya Juga Dipaksa Jadi Buruh

Kapolsek Baruga AKP I Gusti Komang Sulatra mengatakan, tante korban saat ini sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut.

Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, pelaku mengakui perbuatannya. Penyekapan yang dilakukan terhadap korban itu niat pelaku untuk membuat korban jera. Karena selama ini dinilai nakal.

"Setelah kami Interogasi pelaku, korban ini agak bandel, nakal sehingga si ibu asuh ini bermaksud memberi efek jera," kata Komang dalam keterangan persnya di Mapolsek Baruga.

Akibat perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.

Dipaksa bekerja dan menyetorkan uang

Selain mendapat kekerasan fisik, korban ternyata selama ini juga dipaksa bekerja sebagai buruh di pasar oleh tantenya tersebut.

Setiap hari ia dibekali alat untuk mengangkut sayuran untuk mengantarkan barang ke kios para pedagang.

Ironisnya, uang yang didapat korban dari kerja kerasnya itu bukan untuk kesenangannya sendiri, namun harus disetorkan ke tantenya itu sehari Rp 50.000.

"Itu informasi saya dapat dari para pedagang. Jadi RK ini disuruh kerja sama tantenya, pakai arco yang disiapkan tantenya, jadi jasa angkutan belanja para pembeli dan juga angkut sayur sayuran pedagang begitu," kata Manajer Operasional PD Pasar Kota Kendari Evan saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).

Karena tuntutan dari tantenya untuk bekerja itu, RK saat ini juga diketahui sudah putus sekolah.

Baca juga: Fakta Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar, Diselamatkan Pedagang Saat Minta Tolong

Korban diasuh pedagang

Sejak korban berusia empat tahun kedua orangtuanya telah meninggal dunia.

Sejak saat itu, ia diketahui diasuh oleh tantenya tersebut.

Namun setelah kasus penganiayaan itu terbongkar, kini RK diasuh oleh pedagang yang merasa iba dengan kondisinya.

"Sekarang dia tinggal sama pedagang di sini, calon ibu angkatnya juga. Sudah lama mau diadopsi ini anak tapi tantenya tidak mau kasih," ungkap Evan.

Saat ini, kondisi RK diketahui masih trauma akibat disekap dan disiksa oleh tantenya tersebut.

Bahkan, korban mengaku masih enggan untuk bertemu dengan tantenya lagi.

Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com