Luka tersebut diduga akibat dianiaya oleh tantenya tersebut.
Baca juga: Tak Hanya Kekerasan Fisik, Bocah yang Dirantai Tantenya Juga Dipaksa Jadi Buruh
Kapolsek Baruga AKP I Gusti Komang Sulatra mengatakan, tante korban saat ini sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut.
Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, pelaku mengakui perbuatannya. Penyekapan yang dilakukan terhadap korban itu niat pelaku untuk membuat korban jera. Karena selama ini dinilai nakal.
"Setelah kami Interogasi pelaku, korban ini agak bandel, nakal sehingga si ibu asuh ini bermaksud memberi efek jera," kata Komang dalam keterangan persnya di Mapolsek Baruga.
Akibat perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.
Selain mendapat kekerasan fisik, korban ternyata selama ini juga dipaksa bekerja sebagai buruh di pasar oleh tantenya tersebut.
Setiap hari ia dibekali alat untuk mengangkut sayuran untuk mengantarkan barang ke kios para pedagang.
Ironisnya, uang yang didapat korban dari kerja kerasnya itu bukan untuk kesenangannya sendiri, namun harus disetorkan ke tantenya itu sehari Rp 50.000.
"Itu informasi saya dapat dari para pedagang. Jadi RK ini disuruh kerja sama tantenya, pakai arco yang disiapkan tantenya, jadi jasa angkutan belanja para pembeli dan juga angkut sayur sayuran pedagang begitu," kata Manajer Operasional PD Pasar Kota Kendari Evan saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).
Karena tuntutan dari tantenya untuk bekerja itu, RK saat ini juga diketahui sudah putus sekolah.
Baca juga: Fakta Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar, Diselamatkan Pedagang Saat Minta Tolong
Sejak korban berusia empat tahun kedua orangtuanya telah meninggal dunia.
Sejak saat itu, ia diketahui diasuh oleh tantenya tersebut.
Namun setelah kasus penganiayaan itu terbongkar, kini RK diasuh oleh pedagang yang merasa iba dengan kondisinya.
"Sekarang dia tinggal sama pedagang di sini, calon ibu angkatnya juga. Sudah lama mau diadopsi ini anak tapi tantenya tidak mau kasih," ungkap Evan.
Saat ini, kondisi RK diketahui masih trauma akibat disekap dan disiksa oleh tantenya tersebut.
Bahkan, korban mengaku masih enggan untuk bertemu dengan tantenya lagi.
Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.