Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Babi Tetap Hidup meski Ditembak 3 Kali, Kini Bahagia Dirawat Sapi

Kompas.com - 10/11/2020, 17:28 WIB
Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Anak babi berusia enam bulan kini telah terbiasa memakan rumput, menyusu, dan bermain dengan induk sapi.

Pemilik sapi betina berbobot hampir 200 kilogram yang merawat anak babi adalah Samadi, warga Desa Petaling, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi.

Lelaki paruh baya yang beternak sapi kecil-kecilan sempat khawatir tanamannya akan dimakan babi yang dirawat induk sapi miliknya.

"Awalnya anak babi itu ada dua. Saya tembak satu, mati. Yang hidup sekarang sudah ditembak tiga kali, enggak mati-mati," kata Samadi melalui sambungan telepon, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Dua Hari Hilang, Pemburu Babi Asal Agam Ditemukan Tewas Tersangkut Batu Besar

Dia khawatir anak babi itu akan memakan tanamannya, maka ditembak satu per satu. Tetapi, yang hidup dirawat induk sapi miliknya, sampai umur enam bulan tidak mati.

Maka, muncul rasa belas kasihan terhadap babi itu. Dia pun memperbolehkan induk sapinya merawat anak babi.

Sapinya terlihat senang dengan keberadaan anak babi di sisinya. Mereka senantiasa bermain. Induk sapi pun tidak segan menyusui anak angkat jenis lain itu.

"Kalau tidur, anak babinya berada di bawah sapi. Sapi itu mau menyusui. Padahal, ada enam sapi saya. Tapi, anak babi itu maunya ikut induk sapi," kata Samadi menjelaskan.

Menurut dia, perjumpaan kedua hewan beda jenis ini berawal dari induk sapi yang tampak murung karena kehilangan anaknya.

Pada peristiwa yang sama, induk babi mati ditembak tetangga Samadi di pinggir kebun miliknya. Sementara anaknya masih hidup meski ditembak beberapa kali.

Maka, ketika induk sapi dan anak babi itu bertemu, keduanya pun saling menyayangi.

Induk sapi yang sempat tidak mau makan kini menjadi rajin makan dan bergerak.

Hubungan antara induk sapi dan anak babi itu sudah sangat erat. Terbukti, saat ada anjing yang memusuhi anak babi, induk sapi langsung marah dan mengejar anjing.

"Kalau ada anjing yang mengganggu anak babi itu, induk sapi marah. Dia bela. Anjing itu habis dikejar-kejar," kata Samadi lagi.

Babi makan rumput

Dengan adanya hubungan erat hewan berbeda jenis dalam kandangnya, maka muncul rasa iba.

Samadi lalu memperlakukan sama terhadap keduanya. Setiap pagi, induk sapi dan anak babi dikeluarkan dan diberi makan. Ketika sore kembali dimasukkan ke kandang.

Ajaib memang, anak babi itu sekarang sudah mengikuti induknya. Dia memakan rumput juga.

"Anak babi itu benar-benar makan rumput. Saya heran juga, kok bisa ikut kebiasaan sapi," kata Samadi.

Jadi tontonan warga

Cerita induk sapi yang merawat anak babi ini sudah menyebar. Banyak warga dari kota dan desa tetangga berdatangan karena penasaran.

"Mereka mau lihat langsung. Bagaimana hubungan induk sapi dan anak babi. Ya, mereka bermain seperti biasa," terang Samadi.

Banyaknya warga yang datang berkunjung ke rumah Samadi untuk melihat anak babi dan induk sapi tidak dimanfaatkan untuk mencari uang.

Baca juga: Tuduhan Santet Berujung Pembunuhan, Petani Tewas Saat Beri Makan Babi

Semua orang boleh melihat, memfoto, dan membuat video. Semuanya gratis dan tidak dipungut bayaran.

"Enggak ada yang istimewa. Semua kan kuasa Tuhan. Tapi, memang rumah saya ramai, dikunjungi banyak orang," tutur Samadi.

Dia mengaku sudah mencintai dua hewan yang saling melengkapi dan saling menyayangi itu. Dia pun mengatakan akan terus memelihara mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com