Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada yang Menyangka Kami Sudah Gila karena Nekat Jual Keripik Berbahan Batang Pisang"

Kompas.com - 10/11/2020, 16:43 WIB
Dheri Agriesta

Editor

 

Meski dianggap gila, pasangan itu tak patang semangat. Mereka tetap mempromosikan produknya yang diyakini bisa menurunkan kolesterol.

Jualan di media sosial

Robi dan istrinya menjual keripik itu di media sosial Facebook dan Instagram. Mereka memakai merek Master Kethebog.

Teryata, warganet antusias menyambut produk yang dinilai baru itu. Mereka penasaran dan memesan produk tersebut.

Tak cuma warganet, toko oleh-oleh di Madiun, Caruban, Ponorogo, juga ikut memesan.

Bahkan, Robi telah dua kali menerima pesanan dari pekerja migran Indonesia di Hong Kong.

Baca juga: Sebelum Sidang Pleidoi, Jerinx Sujud dan Cium Kaki Ibunya, Tangis Pun Pecah

Pada pesanan pertama, mereka membeli 50 kilogram keripik. Pesanan berikutnya sebanyak 100 kilogram.

“Mereka tertarik membeli setelah melihat informasi dari Facebook,” ujar Robi.

Kini, Robi bisa menjual keripik batang pisang dengan merek Master Kethebog itu sebanyak 15-20 kilogram dalam sehari.

Keripik itu dijual seharga Rp 70.000 per kilogram.

Dalam sebulan, keripik Master Kethebog bisa laku sebanyak setengah ton dalam sebulan. Setidaknya, Robi dan Niswatul memiliki omzet sekitar Rp 30 juta dalam sebulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com